Senin, 18 Juli 2016

Komandan AD Turki: Komplotan Kudeta Mewakili Minoritas Kecil Tentara


[portalpiyungan.com] ANKARA - Sebuah kelompok dalam militer Turki telah mengambil tindakan ilegal di luar rantai komando dalam upaya kudeta, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Sabtu (16/7) pagi.

"Saya mengimbau bangsa kita. Pergi ke jalan-jalan, mari kita memberi mereka jawaban terbaik," kata Erdogan pada pesan video dari ponsel yang disiarkan pada koneksi ponsel dari apa yang tampaknya menjadi kediaman pribadi. "Saya tidak percaya upaya kudeta ini akan berhasil. Tidak ada kudeta-plotter dalam sejarah yang pernah berhasil," katanya.

Rakyat Turki tampaknya telah merespon seruan Erdigan dengan turun ke jalan-jalan di seluruh negeri.

Komandan First Army (Angkatan Darat Pertama) Umit Dundar mengatakan bahwa komplotan-kudeta mewakili minoritas kecil di Angkatan Darat Pertama. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan tentara yang belum bergabung dengan mereka dan masih bertindak dalam rantai komando."

Erdogan mengatakan belum ada upaya melawan dia, sementara kantor kepresidenan Turki mengatakan presiden berada di lokasi yang aman.

Erdogan mengidentifikasi kelompok kudeta ini sebagai FETO/organisasi teroris PDY, yang tiga tahun lalu melakukan kudeta yang gagal atas pemerintah.

"Ini merupakan pemberontakan terhadap demokrasi dan kehendak nasional," kata Perdana Menteri Binali Yildirim di TV Jumat (15/7). "Kami tidak akan membiarkan hal itu. Tidak akan pernah ada kompromi demokrasi. Para pelaku akan membayar harga terberat."

Perdana Menteri Yildirim mengatakan "beberapa bangunan kunci" di ibukota berada di bawah blokade.

Laporan menunjukkan Kepala Staf Umum TNI Turki, Hulusi Akar, telah disandera yang kabarnya pemberontak telah mengambil kontrol dari negara-menjalankan stasiun penyiar, memaksa seorang
penyiar untuk membaca pernyataan yang mengatakan militer telah merebut kekuasaan. Presiden Erdogan mengatakan pernyataan itu tidak valid.

Anadolu Agency telah mempelajari bahwa setelah lembaga komunikasi satelit Turksat memotong umpan udara hidup berikut pernyataan paksa, kudeta-pemimpin dilakukan serangan udara di stasiun tanah badan di Golbasi, 20 kilometer (12 mil) di luar ibukota Ankara.

"Kami akan segera mengetahui siapa mereka dan tujuan mereka dan akan melakukan apa yang dibutuhkan (untuk menghadapi pemberontak). Bangsa kita harus tetap tenang. Kami tidak akan pernah mentolerir kegiatan ilegal seperti yang mengganggu demokrasi," menurut Yildirim.

Tentara pemberontak dilaporkan telah memblokir kedua jembatan di Istanbul (selat Bosporus), dan tank ditempatkan di luar bandara International Ataturk di Istanbul.

Perdana menteri mengatakan polisi akan "membalas" dan bahwa "apa yang diperlukan akan dilakukan bahkan jika itu membutuhkan kematian," kata Yildirim.

Pemimpin oposisi MHP (Partai Gerakan Nasionalis) Devlet Bahceli telah disebut perdana menteri sudah mengungkapkan solidaritas, menyebut upaya kudeta tidak dapat diterima, kata sumber kementerian.

Pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Kilicdaroglu mengatakan: "Negara ini didera dengan kudeta. Kami tidak ingin pergi melalui kesulitan yang sama.."

Sekretaris Negara AS John Kerry mengatakan Jumat bahwa ia berharap untuk "stabilitas, perdamaian dan kontinuitas" di Turki, mencatat bahwa ia tidak tahu apa sebenarnya yang telah terjadi di negeri ini.

"Saya mendengar laporan" kata Kerry saat berbicara di Moskow, menambahkan: "Saya tidak memiliki rincian pada saat ini".

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Ned Harga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Presiden Barack Obama telah mendapat pengarahan oleh tim Keamanan Nasional-nya tentang peristiwa di Turki.

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan warga Amerika di Turki untuk "berlindung di tempat & tinggal di dalam rumah" dan mengabari keluarga mereka bahwa mereka aman.

Sumber: Kantor Berita Turki Anadolu Agency


[portalpiyungan.com] WASHINGTON - Setelah kudeta militer yang gagal di Turki, Presiden Amerika Barrack Obama mengeluarkan pernyataan yang dapat memiliki makna tajam bagi kepemimpinan Presiden Erdogan.

Dilansir dari laman media Los Angeles Times, Presiden Barrack Obama mengeluarkan pernyataan President Obama: Support Turkey’s ‘democratically elected government’.

Mendukung pemerintahan Turki ‘yang terpilih secara demokratis’ (dengan tanda kutip).

Pemerintah Amerika melalui Presiden Barrack Obama memberi pesan dibalik terjadinya kudeta yang gagal dilakukan oleh militer; bahwa pemerintah Turki dibawah kepemimpinan Presiden Erdogan belum lahir dari sebuah pemilihan yang demokratis.

Penggiringan opini atas pernyataan Obama adalah seolah belum adanya pemilihan yang demokratis, maka kudeta militer terjadi; walau gagal, hal ini seolah desakan bagi Turki untuk melakukan pemilihan paska kudeta gagal dengan harapan memenuhi semua aspirasi
masyarakat Turki.

Amerika memang selalu berdiri dengan standar gandanya, satu sisi seolah mendukung pemerintahan Presiden Erdogan tapi di sisi lain berusaha mencari cara bagaimana ‘melengserkan’ kepemimpinan Presiden Erdogan yang dikatakan oleh politik amerika adalah tokoh Islam yang mewakili kaum Fundamentalis (Ikhwanul Muslimin).

[Baca: Amerika & Kudeta Turki Yang Gagal (Data & Fakta)]

Standar ganda itu pun kini dijalankan, dengan mendorong desakan adanya pemilihan kembali kepemimpinan di Turki dengan menjadikan peristiwa Kudeta militer yang gagal sebagai alasan adanya pemerintahan yang bukan hasil pemilihan demokratis.

Upaya Amerika ini semata untuk melengserkan pengaruh dan hegemoni sosok Erdogan, alasan diperlukan pemerintahan yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Turki, dan hal inilah yang akhirnya menjadi kekuatiran tersendiri seperti peristiwa di Aljazair dengan FIS nya.

Turki dengan AKP nya akan dibuat seperti FIS di Aljazair, menghapuskan pengaruh partai yang dikenal Islamis; dengan menjadikan target pemimpinnya untuk dikalahkan dalam pemilihan yang ‘kemungkinan’ disesuaikan berdasarkan keinginan Amerika. (Lingkarannews)

Ponsel Bersejarah Milik Penyiar CNN Turki yang "Gagalkan" Kudeta Ini Ditawar Rp 3,5 Miliar

,


[portalpiyungan.com] Seorang warga Arab Saudi menawar ponsel seorang pembawa berita di Televisi CNN Turki seharga 1 juta Riyal Saudi (sekitar Rp 3,5 miliar). Kenapa ponsel ini dihargai demikian mahal?

Ponsel ini merupakan ponsel yang bersejarah saat terjadinya Kudeta Militer Turki, yang terjadi pada Jumat (15/7) malam.

Saat terjadi upaya kudeta oleh sekelompok militer di Turki dimana pihak pengkudeta telah berhasil menguasai beberapa fasilitas penting negara, termasuk stasiun TV dan Radio pemerintah, dan pihak pengkudeta menyatakan negara dalam kendali mereka, maka beberapa jam kemudian pada Sabtu (16/7/2016) dini hari, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampil ke publik melalui video call (skype) yang diterima via ponsel oleh pembawa acara berita TV CNN Turki yang kemudian disiarkan LIVE.

Dengan ponsel inilah pidato Presiden Erdogan dapat tersampaikan kepada seluruh rakyat Turki. Presiden Erdogan menyatakan telah terjadi kudeta militer, dan menyerukan seluruh rakyat Turki turun ke jalan-jalan untuk menentang dan menggagalkan kudeta tersebut.

Sebelum Erdogan muncul ke publik, belum ada sama sekali rakyat yang berkumpul turun ke jalan-jalan.
Mereka semua hanya dalam posisi “menonton”. Media-media sudah memberitakan kudeta berhasil, bahkan dikabarkan Erdogan melarikan diri.

Namun, setelah Erdogan berhasil tampil ke publik via video ponsel yang disiarkan Live CNN Turk, situasi berubah 180 derajat, jutaan rakyat turun memenuhi jalan-jalan dan mengepung kendaraan-kendaraan militer sehingga kudeta akhirnya gagal.

Ponsel bersejarah inilah yang membuat seorang warga Saudi bernama Abu Rakan melalui sebuah akun twitter @KSA_ASHOM menawar ponsel milik penyiar TV CNN Turk seharga Rp 3,5 Miliar.

Tawaran harga yang disampaikan warga Saudi ini mendapatkan sambutan dari netizen lainnya dengan menawarkan harga yang lebih tinggi.

Warga Saudi memuji keberanian wanita pembawa berita dari CNN Turk itu. Berkat keberaniannya menayangkan pidato Erdogan melalui aplikasi Skype, Turki terselamatkan dari masa depan suram akibat kudeta sekelompok militer.(dakwatuna)

[Dibalik Kudeta] Bagaimana Sebuah iPhone Mengalahkan Tank-Tank di Turki

, ,


How an iPhone defeated the tanks in Turkey

Oleh David Hearst*
(Pemimpin Redaksi Middle East Eye)

Untuk melaksanakan sebuah kudeta, para perwira senior tentara Turki dari unit-unit komando, Angkatan Darat, 1st dan 4th Army (pengelompokan/pembagian komando daerah militer di Turki), dan Angkatan Udara melakukan usaha ekstrim untuk merebut kekuasaan.

Mereka menguasai dua Bandara dan menutup yang ketiga. Mereka mencoba untuk memisahkan sisi Eropa Istanbul dari sisi Asia-nya. Mereka mengebom parlemen di Ankara sembilan kali. Ada sebuah kontak senjata diluar markas Badan Intelijen Turki (MIT). Mereka mengerahkan tank, helikopter bersenjata dan jet-jet F-16.

Untuk mengalahkan kudeta ini, sang presiden Turki menggunakan iPhone-nya. Masjid-masjid menggunakan loudspeaker mereka, menyiarkan panggilan shalat sebelum subuh. Para pemimpin poltik dari segala latar belakang, beberapa merupakan lawan sang Presiden, secara jelas menyerukan kudeta tersebut untuk dipatahkan. Para polisi menahan para tentara.

Orang-orang tak bersenjata mengambil kembali CNN Turk dan berbagai jembatan di Bosporus, berani menghadapi tembakan senjata api demi mengambil kembali demokrasi demi Negara mereka.

Ini jelas-jelas sebuah kudeta militer. Akan tetapi kedutaan AS di Ankara dalam pesan daruratnya kepada para Warga Negara AS menyebutnya sebuah “pemberontakan/kebangkitan (uprising)”.

Geopolitical Futures mengeluarkan sebuah analisa yang menyebut kudeta ini berhasil. BBC Arabic, Sky News Arabic, El Arabiya TV, editor diplomatic ITN, jaringan berita AS semuanya menurunkan komentar yang menyebut Erdogan telah habis, atau telah kabur ke Jerman.

The Guardian menurunkan sebuah artikel yang headline/judul berita pertamanya (kemudian diubah) mengungkapkan semuanya yang tak mampu menahan kegembiraannya atas kepergian seorang pria (erdogan -ed) yang ia anggap sebagai seorang islamis otoriter: “Bagaimana Recep Tayyip Erdogan membakar ketegangan di Turki”.

Saat rakyat Turki berperang demi masa depan mereka (turun ke jalan menentang kude -ed), ada keheningan yang mengejutkan dari para pemimpin barat yang brand image-nya adalah demokrasi. Konsulat Perancis telah tutup dua hari sebelumnya. Apakah mereka mengetahui sesuatu (kudeta) yang tidak diketahui Turki?

Dalam pernyataan awalnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menggunakan setiap kata kecuali kata “d” (democracy) yang penting. Ia berharap adanya “stabilitas dan kedamaian dan keberlanjutan” didalam Turki.

Tidak ada apapun mengenai dukungan pada seorang presiden yang terpilih secara sah dan parlemen yang terpilih secara sah. Hanya disaat sudah jelas bahwa kudeta ini gagal baru presiden Barack Obama dan (Menlu) Kerry mengeluarkan sebuah penryataan yang secara jelas mendukung Erdogan.

Jika anda ingin tahu mengapa Eropa dan AS merupakan busted flush (entitas menjanjikan yang dikemudian hari gagal), mengapa mereka telah kehilangan semua otoritas moral, bahkan semua otoritas, dan mengapa mereka tak lagi pembawa lilin perubahan demokrasi, tak perlu jauh-jauh, lihat saja dari tiga jam penuh keheningan saat mereka menunggu (hasil kudeta) untuk melihat kearah mana angin bertiup di Istanbul dan Ankara.

Saudi menunggu 15 jam sebelum mengeluarkan sebuah pernyataan yang mendukung Erdogan. Emiratis (Uni Emirat Arab) dan media yang mereka kendalikan menyebarkan berita bahwa Erdogan telah kabur dari Turki.

Hal sebaliknya yang terbukti benar. Erdogan menunjukkan keberanian dengan menaiki sebuah pesawat dan mengarah menuju Istanbul, (padahal)
mengetahui bahwa F16 (yang dikuasai tentara kudeta) ada di udara dan bahwa landasan di Bandara Ataturk bisa saja telah ditutup.

Hanya tiga Negara di dunia yang dengan jelas mendukung Erdogan sejak awal – Maroko, Qatar, dan Sudan.

Yang secara khusus mengesankan adalah pernyataan (sikap) dari para politisi Turki (oposisi) yang memiliki banyak alasan untuk menginginkan Erdogan pergi, dan dimana mereka sendiri telah dikesampingkan olehnya. Pemimpin partai (oposisi) terbesar di Turki, Kemal Kilicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) yang berhaluan kiri-tengah, segera menentang kudeta tersebut dalam sejumlah tweet, menyebut bahwa Turki telah “banyak menderita” dalam berbagai kudeta yang terjadi di masa lalu.

Dua pemimpin AKP dari sayap liberal, yang telah dikesampingkan atau baru-baru ini dipecat oleh Erdogan mendukungnya. Mantan presiden Abdullah Gul memberitahu CNN Turk bahwa “Turki bukanlah sebuah Negara Amerika Latin.. saya menyerukan pada mereka yang mencoba menggulingkan pemerintahan untuk segera kembali ke barak mereka.”

Mantan perdana menteri Turki Ahmet Davutoglu memberitahu Al Jazeera: “Turki adalah sebuah demokrasi… saya tak berpikir usaha ini akan berhasil. Tak boleh ada usaha apapun untuk mengacaukan Turki. Kita menghadapi banyak krisis di Suriah dan kawasan lainnya, ini waktunya untuk memiliki solidaritas dengan rakyat Turki… di saat ini rakyat dari berbagai kota ada di jalanan, di alun-alun (untuk memprotes) upaya kudeta ini.”

Semua orang Turki ini bisa melihat apa yang tak dapat dilihat konsensus Barat mengenai Erdogan. Bahwa prosesnya (jalan demokrasi) lebih penting dari sang pria (presiden). Bangsa Turki, percaya atau tidak, akan berjuang dan mati demi hak mereka untuk memilih presiden mereka, meskipun mayoritas dengan jelas tidak menginginkan beliau memiliki kekuasaan kepresidenan yang berlebihan.

Reaksi bangsa Turki tadi malam adalah sebuah kedewasaan demokrasi. Reaksi barat adalah korupsi demokrasi, secara sementara ternodai oleh dukungan politik dan militernya terhadap autokrasi (kudeta).

Titik balik pada drama moralitas tadi malam terjadi saat rekaman Erdogan yang berbicara melalui iPhone-nya disiarkan dan disebarkan secara cepat lewat media sosial.


Sampai saat itu (sebelum Erdogan bicara via iPhone), terlihat bahwa kudeta ini akan berhasil. Beliau menyerukan pada rakyat untuk keluar menuju jalanan dan tetap dijalanan tersebut. Dan mereka mematuhi seruan tersebut terkadang dengan harga nyawa mereka sendiri. Sebuah iPhone mengalahkan banyak tank.

Turki membuktikan bahwa mereka bukanlah Mesir. Jika ada pelajaran pada hari-hari gelap bagi demokrasi di Timur Tengah, itu (akan tertuju) kepada rakyat yang hidup di sisi lain laut Mediterrania dan yang negaranya mengalami pendarahan sebagai hasil autokrasi militer (kudeta Mursi) yang pernah mereka rayakan sebagai sebuah revolusi kedua (revolusi pertama penggulingan Hosni Mubarak -ed).

Bukan untuk pertama kalinya sejak 2011 (Arab Spring), para diktator diseluruh kawasan pasti bergidik hari ini. Kekuatan demokratis yang mampu melucuti tentara, juga mampu melucuti mereka. [portalpiyungan.com]

Sumber: http://www.middleeasteye.net/columns/how-iphone-defeated-tanks-turkey-1556177810

______________
*David Hearst (foto atas) adalah Pemimpirj Redaksi Middle East Eye. Dia meninggalkan The Guardian saat menjabat sebagai kepala editor berita luar negeri. Dalam rentang karir jurnalis 29 tahun, ia pernah di Associate Foreign Editor, European Editor, European Correspondent, Ireland Correspondent.

Keteguhan Panglima Militer Turki Jenderal Hulusi Akar, Walau Disiksa Tetap Tolak Kudeta

,


[portalpiyungan.com] ANKARA - Panglima militer Turki, Jenderal Hulusi Akar, akhirnya berhasil diselamatkan setelah ia ditawan oleh faksi militer pro-kudeta Turki selama operasi kudeta di sebuah pangkalan militer udara di ibukota Ankara, hari Sabtu (16/07/2016).

Jumat (15/7), saat operasi kudeta dilakukan, Jenderal bintang empat ini ditangkap dan disandera oleh pasukan kudeta di pangkalan angkatan udara Akinci Air Base di wilayah utara Ankara. Ditutup matanya, disiksa, diancam supaya mau menandatangani pernyataan mendukung kudeta tapi beliau menolak.

Pasca operasi penyelamatan, seperti diberitakan CNN Turk, Panglima militer Turki Jenderal Hulusi Akar beberkan kronologi penyanderaan dirinya oleh kelompok pengkudeta.

Di depan parlemen Turki kemarin, Akar menceritakan bagaimana dirinya disandera dan lehernya diikat oleh para pengkudeta.

Seperti yang dikutip dari CNN berbahasa Turki, Akar menceritakan kronologi yang menimpa dirinya di depan dua petinggi partai oposisi di parlemen, CHP dan MHP.

Akar menceritakan, kelompok pengkudeta memaksa dirinya membacakan teks pengumuman kudeta terhadap presiden Erdogan di bawah ancaman senjata. Kelompok pengkudeta juga mengancam bahwa diri dan keluarganya akan menerima akibat jika menolak. Namun Akar menolak, para pengkudeta menjerat
lehernya dengan tali dan menariknya dengan kuat, sehingga terlihat bekas biru di leher Akar.

(Lihat bekas jeratan di lehernya Jenderal Hulusi Akar)

Akar menjelaskan bahwa beberapa orang kepercayaannya terlibat dalam percobaan kudeta tersebut, dan saat ini pihaknya sedang memproses orang-orang tersebut.

Akar juga menambahkan, kelompok pengkudeta sama sekali tidak memberinya makan dan minum selama 10 jam dan berkeras penyanderaan dilanjutkan sampai Akar menyetujui membacakan teks kudeta yang telah disiapkan.

Allahu Akbar Walillahil Hamd....

Begitulah Allah gagalkan kudeta di Turki lewat keteguhan seorang jenderal, panglima militer Turki. Akan lain cerita kalau kudeta ini didukung pimpinan tertinggi militer seperti halnya dulu kudeta atas Presiden Mursi di Mesir yang dilakukan panglima militernya, Jenderal As-Sisi.

13 tahun kepemimpinan Erdogan di Turki sudah kokoh, benteng militer bersamanya, jutaan rakyat mencintainya. Tentu ini buah dari kerja dan kinerja Erdogan selama memimpin Turki. Ekonomi meroket, kesejahteraan rakyat dan aparat meningkat.

Semoga Allah SWT selalu melindungi, menjaga, pimpinan Turki dan rakyatnya dari segala makar tipu daya para pembenci Islam.

Ini "DOSA-DOSA" Erdogan Sehingga di Kudeta



[portalpiyungan.com] Telah lama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dipandang sebelah mata oleh pihak yang berseberangan dengan Islam. Ia dikatai “bodoh”, "Diktator", bahkan “pendosa”.

Untuk mengetahui “kebodohan dan dosa-dosa” apa saja yang dilakukan Erdogan yang membuat musuh-musuh Islam selalu berupaya menjegalnya, berikut kutipan dari artikel penulis Yordan, Ihsan Al Faqih.

INI DAFTAR "DOSA-DOSA" ERDOGAN YANG DILAKUKANNYA SELAMA 13 TAHUN SEJAK BERKUASA [14 Maret 2003 saat jadi Perdana Menteri - sampai sekarang jadi Presiden Turki]:

(1) Produk Domestik Nasional Turki di tahun 2013 mencapai 100M dolar Amerika, menyamai pendapatan gabungan 3 negara dengan ekonomi terkuat di Timur Tengah; Arab Saudi, Uni Emirat arab, Iran, dan ditambah dengan Yordan, Suriah dan Libanon.

(2) Erdogan membawa negerinya melakukan lompatan ekonomi yang besar, dari rangking 111 dunia ke peringkat 16, dengan rata-rata peningkatan 10 % pertahun, yang berarti masuknya Turki kedalam 20 negara besar terkuat (G-20) di dunia.

(3) Tahun 2023 merupakan tahun pembangunan Negara Turki Modern yang sudah dicanangkan oleh Erdogan, yang ditargetkan adalah Turki menjadi kekuatan politik dan ekonomi nomer 1 di dunia!

(4) Airport Internasional Atatruk di Istambul (yang kemarin sempat dikuasai pengkudeta) adalah bandara terbesar di Eropa yang menampung 1260 pesawat setiap harinya, ditambah Bandara Shabiha yang menampun 630 pesawat setiap hari.

(5) Turkish Airline meraih peringkat maskapai penerbangan terbaik di dunia dalam 3 tahun berturut-turut.

(6) Dalam kurun 10 tahun, Turki telah menanam 770 juta pohon Harjia dan berbuah.

(7) Untuk pertama kali Turki di masa modern ini memproduksi sendiri Tank baja, pesawat terbang dan pesawat tempur tanpa awak, serta satelit militer modern pertama yang multi fungsi.

(8) Erdogan dalam 10 tahun pemerintahannya telah mendirikan 125 universitas baru, 189 sekolah baru, 510 rumah sakit baru dan 169.000 kelas baru yang modern, sehingga rasio siswa perkelas tidak lebih dari 21 orang.

(9) Ketika krisis ekonomi menimpa Eropa dan Amerika, universitas-universitas Eropa dan Amerika menaikkan uang kuliah. Sedangkan Erdogan membebaskan seluruh biaya kuliah dan sekolah bagi rakyatnya dan menjadi tanggungan negara.

(10) Dalam 10 tahun terakhir, pendapatan perkapita penduduk Turki yang dahulunya hanya 3500 dolar pertahun, meningkat pada tahun 2013 menjadi 11.000 dollar pertahun, lebih tinggi dari perkapita penduduk Prancis. Dan Erdogan naikkan nilai tukar mata uang Turki 30 kali lipat!

(11) Di Turki, negara sedang mengupayakan dengan sungguh-sungguh membiayai 300 ribu ilmuwan melakukan penelitian ilmiah untuk menuju tahun 2023.

(12) Di antara keberhasilan politik terbesar Turki adalah keberhasilan Erdogan mendamaikan dua bagian Cyprus yang bertikai. Ia juga melakukan pembahasan damai dengan partai Buruh Kurdistan untuk menghentikan pertumpahan darah, dan meminta maaf kepada Armenia, sehingga menyelesaikan permasalahan yang sudah menggantung sejak 6 dasawarsa.

(13) Di negara Turki, gaji dan upah meningkat mencapai 300%. Dan gaji pegawai baru meningkat, dari 340 lira Turki menjadi 957 lira. Dan jumlah pencari kerja menurun dari 38% menjadi 2%.

(14) Di Turki, anggaran pendidikan dan kesehatan, mengungguli anggaran pertahanan, dan gaji guru sebesar gaji dokter.

(15) Di Turki telah dibangun 35 ribu laboratorium IT dan data base modern yang melatih pemuda-pemuda Turki.

(16) Erdogan menutupi defisit anggaran yang mencapai 47 milyar dolar. Sebelumnya cicilan terakhir hutang Turki ke IMF adalah 300juta dolar pada Juli lalu. Bahkan Turki meminjami IMF yang jelek namanya itu sebesar 5 milyar dolar. Disamping itu Erdogan juga menambah cadangan devisa negara sebesar 100 milyar dolar.

(17) 10 tahun lalu, ekspor Turki hanya 23 milyar dolar. Sekarang meningkat menjadi 153 milyar dolar, mencapai 190 negara. Yang paling banyak adalah mobil, yang kedua peralatan elektronik. Setiap 3 perangkat elektronik di Eropa, satunya adalah produk Turki.

(18) Pemerintah Erdogan mengawali pengolahan sampah menjadi pembangkit tenaga listrik, yang digunakan oleh sepertiga penduduk Turki. Dan energi listrik sudah dinikmati 98% penduduk Turki.

(19) Erdogan pernah duduk berhadapan dengan seorang anak perempuan yang usianya masih 12 tahun, tampil dalam siaran langsung televisi, berdebat dan berdiskusi tentang pembangunan Turki masa depan. Beliau hormati kecerdasan dan semangat anak tersebut.
Sekaligus beliau didik anak-anak Turki keteladanan dalam berdebat dan berdiskusi serta membaca masa depan.

(20) Erdogan adalah teman Israel, begitu menurut kaum sekuler Arab. Erdogan berikan tamparan keras kepada Israel, dan dia paksa Israel meminta maaf karena kasus kapal Marmara yang ditembak Israel. Dan Turki berikan syarat pencabutan embargo Gaza untuk menerima permintaan maaf tersebut.

(21) Erdogan adalah teman Israel??? Beliau berikan kritikan tajam terhadap orang-orang yang bertepuk tangan terhadap pidato Simon Perez dalam pertemuan Ekonomi dunia, dan beliau berkata sebelum keluar ruangan dan pulang ke Turki: “Memalukan kalian bertepuk tangan terhadap pidato ini, padahal Israel telah membantai ribuan anak dan wanita di Gaza…”

(22) Erdoga menyemprot para demonstran penentangnya dengan air. Tidak menembak mereka dengan pesawat tempur, atau rudal atau bom-bom molotov.

(23) Erdogan menolak anak gadisnya membuka hijab saat sekolah. Maka beliau kirim anaknya sekolah di Eropa agar tetap berhijab, sebelum hijab dibolehkan di kampus-kampus Turki.

(24) Erdogan satu-satunya kepala negara bersama istrinya mengunjungi Myanmar dan bertemu dengan kaum Muslimin Rohingya di sana yang minoritas dan menderita disana.

(25) Erdogan menghidupkan kembali pengajaran Al Quran dan Hadits di sekolah-sekolah negeri, setelah hilang selama hampir 90 tahun, dihilangkan pemerintah sekuler.

(26) Erdogan menetapkan kebebasan berhijab di sekolah-sekolah negeri, kampus-kampus Turki dan di parlemen (yang sebelumnya puluhan tahun sejak era Ataturk hal ini dilarang).


Sep 2014, Turkey lifts ban on headscarves at high schools
http://english.alarabiya.net/en/life-style/art-and-culture/2014/09/23/Turkey-lifts-ban-on-headscarves-at-high-schools-.html

(27) Erdogan berhasil mengubah Istana Kepresidenan dan Perdana Menteri yang dulunya jilbab dilarang masuk istana (bahkan istri Erdogan yang berjilbab dilarang), kini Istana Kepresiden bebas untuk wanita berjilbab.


(28) Erdoganlah pemimpin muslim yang membuat lampu di jembatan gantung terbesar di dunia di pantai laut hitam dengan penerangan yang sangat besar bertuliskan “Bismillahirrahmanirrahim..” Padahal, salah satu negara Arab membuat pohon natal terbesar di dunia dengan menelan dana mencapai 40 juta dolar.

(29) Erdogan mengembalikan pembelajaran bahasa Ustmaniyah yang berhuruf Arab di sekolah-sekolah negeri.

(30) Erdogan melepas pawai 10 ribu anak-anak muslim yang berumur 7 tahun di jalan-jalan Istambul, dengan penuh bangga anak-anak tersebut akan memulai kewajiban shalat berjamaah dan menghafal Al Quran.

Masih banyak "dosa-dosa" lain Erdogan.

Dan bagi pihak barat, VISI 2023 yang dicanangkan Erdogan menandai 100 tahun keruntuhan Ottaman sebagai era bangkitnya kembali Turki tampil menjadi pemimpin dunia, inilah yang paling ditakuti.

Tahun 2023 Erdogan mencanangkan Turki menjadi kekuatan ekonomi dan militer pertama di Eropa.


Berbagai cara akan dilakukan untuk menghadang laju Turki, yang dulu era Perang Dunia dijuluki "the sick man of europe" dengan runtuhnya Ottoman, kini melaju dibawah pimpinan Sultan Erdogan.

Jalan demokratis lewat kotak suara tak bisa menumbangkan Erdogan, maka cara kotor kudeta pun dilakukan.

Ya Allah, semoga pemimpin negara kami dapat meniru “dosa dan kebodohan” Erdogan…. Allahu Akbar!!!

*Sumber: arrahmah.com

KENAPA JOKOWER BENCI ERDOGAN, APA SALAH ERDOGAN?



Saya amati haters Erdogan di Indonesia, sebagian besar adalah akun-akun pendukung Pak Jokowi dan Ahok. Ini fakta unik.

Saya mikir: Salah apa coba Erdogan sama mereka? Apa Erdogan bikin ekonomi Indonesia morat marit? Apa Erdogan bikin harga-harga kebutuhan pokok di Indonesia naik? Apa Erdogan bikin harga daging tak turun-turun? Apa Erdogan cabut subsidi BBM, listrik, angkutan ekonomi di Indonesia sehingga rakyat miskin tambah susah? Apa Erdogan bikin utang Indonesia meroket? Apa Erdogan mendatangkan tenaga kerja China membanjiri Indonesia?

Kenapa Jokower ini sampai begitu nyinyir dengan Erdogan? Dan bersuka cita gembira saat dengar berita Erdogan dikudeta, walau akhirnya kecewa kudeta gagal.


Padahal Erdogan juga tidak pernah mengkritik atau membully Pak Jokowi.

Yang ada Erdogan jauh-jauh datang ke Indonesia untuk menunjukkan penghormatan kepada Pak Jokowi (Presiden Turki sebelumnya mana pernah ke Indonesia). Walaupun sampai sekarang tidak ada kunjungan balasan dari Pak Jokowi.

Bahkan Erdogan memuji Jokowi dan menyebutnya sahabat.

[detikcom, Jumat 31 Jul 2015]


Presiden Erdogan: Presiden Jokowi Sahabat Saya Sejak Jadi Wali Kota

Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Jokowi. Usai pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, Erdogan menyampaikan kesannya terhadap Jokowi.

"Tahun 2005 dan 2012 saya melakukan kunjungan ke Indonesia dan teman saya, Jokowi, masih menjadi kepala daerah, dan saya tidak melihat adanya perbedaan level demokrasi, dan level daerah. Ini pertama kali saya bicara dengan sahabat saya, dan saya memiliki kesempatan langsung bicara dengan beliau sebelum Jokowi menjadi Presiden dan masih menjadi wali kota," ungkap Erdogan di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2015).

Erdogan bercerita bahwa pertama kali bertemu Jokowi adalah pada saat setelah di Indonesia terkena musibah tsunami. Setelah itu perbincangan hanya dilakukan lewat sambungan telepon.

Link: http://news.detik.com/berita/2980440/presiden-erdogan-presiden-jokowi-sahabat-saya-sejak-jadi-wali-kota

Bahkan, Erdogan datang kunjungi Aceh saat terjadi musibah Tsunami. Erdogan yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Turki juga memberikan bantuan kemanusiaan, akan membangun 1000 rumah untuk korban Tsunami, rumah sakit, dll.

Ini salah satu beritanya:


BANDA ACEH, Indonesia (AFP) 6 Februari 2005 - Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu melakukan kunjungan singkat ke provinsi Aceh di Indonesia yang dilanda tsunami dan menawarkan untuk membangun setidaknya 1.000 rumah bagi korban.

Setelah tiba di penerbangan khusus dari Istanbul, Erdogan bertemu Menko Kesra Alwi Shihab (kepala koordinasi gugus tugas bencana Aceh nasional Indonesia) di bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.

Mereka segera mengunjungi pusat pengungsi di Desa Kueh, 10 kilometer selatan Banda Aceh, di mana Bulan Sabit Merah Turki membantu.

"Kebutuhan kita lihat di sini mengenai perumahan, sekolah serta rumah sakit, kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu sebanyak yang kita bisa," kata Erdogan.

Erdogan, disertai dengan rombongan sekitar 150 termasuk Menteri Perdagangan Mehmet Aydin, kemudian mengunjungi sebuah bangunan urusan sosial di Banda Aceh yang telah direhabilitasi oleh relawan Turki.

Erdogan mengatakan pemerintahnya berencana membangun setidaknya 1.000 rumah serta rumah sakit dan sekolah untuk membantu korban di Aceh. Dia mengatakan Turki akan membantu menghidupkan kembali industri perikanan dengan menyediakan peralatan.

Gempa bumi dan tsunami mengakibatkan 240.774 orang tewas atau hilang di Aceh.



INI JUGA sekaligus sedikit jawaban bagi aktivis JIL Sahal AS yang gerah kenapa ada orang Indonesia yang membela Erdogan.

"Nanya: Apa kontribusi dan jasa Erdogan buat Indonesia? Apa istimewanya Erdogan bagi RI yang menjadikannya layak dibela dan dipuja warga RI," kicau aktivis JIL pendukung Jokowi-Ahok ini di akun twitternya @sahal_AS, Minggu (17/7/2016).



Selain bantuan kemanusiaan, Turki juga turut membantu pemerintahan Jokowi dengan bekerjasama dalam membantu penyediaan listrik di wilayah-wilayah terpencil terutama wilayah timur Indonesia yang masih kesulitan listrik. Dengan kapal-kapal listrik Turki, beberapa wilayah timur Indonesia bisa merasakan ketersediaan listrik yang sangat dibutuhkan.




Menurut Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, seperti dikutip detikcom, negara yang mampu memproduksi 'kapal listrik' apung di dunia masih sangat sedikit, yakni baru ada Turki dan Jepang.

Ini kerja sama yang baik. Turki dipimpin Erdogan mengalami kemajuan pesat dari sisi ekonomi dan teknologi.

Indonesia bisa mencontoh Turki yang dipimpin Presiden Erdogan, agar pimpinan Indonesia juga dicintai rakyatnya seperti rakyat Turki mencintai Erdogan, membelanya saat dikudeta. Bahkan umat Islam seluruh dunia mencintai Erdogan yang telah banyak berbuat membantu umat Islam terutama yang tertindas dan mengalami penderitaan.

JADI, KENAPA PENDUKUNG JOKOWI BENCI ERDOGAN?

"Karna Presiden pujaannya tidak bisa seperti Erdogan yg bisa memajukan negaranya," sebut Adelya argentiana ‏di akun twitternya, @Argentiana_.

BEGITUKAH???