Reporter : Kun Sila Ananda
Jumat, 15 Februari 2013 16:34:00
Moses Murandu, seorang perawat dan dosen senior di University of
Wolverhamptnon asal Zimbabwe, sejak kecil diajarkan bahwa gula bisa
menyembuhkan luka. Namun, benarkah gula benar-benar bisa digunakan
sebagai penyembuh luka? Murandu pun melakukan penelitian.
Hasil awal yang didapatkan dari penelitian pada 35 pasien rumah sakit
Birmingham menunjukkan bahwa gula bisa menghalau air agar tidak masuk
ke luka dan mencegah bakteri berkembang pada luka terbuka. Namun hasil
penelitian ini masih perlu ditindaklanjuti.
Salah satu pasien yang menerima perawatan gula ini adalah Alan
Bayliss, berusia 62 tahun, di Birmingham. Bayliss telah menjalani
amputasi kaki, dan sebagai bagian operasi salah satu pembuluh darahnya
harus dikeluarkan. Hal ini menyebabkan luka yang tak bisa segera
disembuhkan.
Ketika pertama kali diobati, luka yang dimiliki Bayliss sangat dalam
dan sebesar jari tangan. Moses pun harus menggunakan hampir seluruh gula
yang dimilikinya dalam wadah untuk melumurinya. Namun setelah dua
minggu kemudian, luka menjadi semakin kecil dan Moses hanya perlu
memberikan empat sampai lima sendok teh gula.
"Aku sangat senang. Aku merasa proses penyembuhanku semakin cepat dan
positif. Awalnya aku sedikit skeptis ketika melihat mereka merawatku
dengan gula. Namun ketika melihat luka semakin mengecil aku menjadi
percaya," ungkap Bayliss, seperti dilansir oleh BBC (15/02).
Staf dan rekan kerja Moses yang awalnya tidak percaya terhadap efek
gula ini pada akhirnya juga percaya dengan khasiat gula untuk
menyembuhkan luka. Selain membunuh bakteri, gula juga ditengarai mampu
meningkatkan mood pasien.
[kun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar