dakwatuna.com – Selalu menarik ketika membincangkan soal Partai yang satu
ini. Ya, apalagi kalau bukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bahkan saat saya
search di mesin pencarian Kompasiana, hasilnya sangat tinggi sekali, yaitu 343.000 pencarian.
Sangat jauh saat dibandingkan dengan Partai Pemenang Pemilu 2009 yakni Demokrat yang hanya
43.800 pencarian. Dibandingkan dengan PDI Perjuangan pun PKS masih
unggul.
Terhitung sejak awal Februari sampai
saat ini, tepatnya sejak kasus dugaan daging Impor yang turut menyertakan
mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menjadi tersangka, pemberitaan tentang
PKS, baik di media cetak, media online, media sosial, TV, dan media lainnya
mendadak tinggi, dan bahkan sampai beberapa waktu lalu situs political wave
mencatat bahwa PKS menjadi Partai yang paling sering diperbincangkan oleh
banyak orang.
Tone yang masuk pun beragam, dari
yang negatif sampai yang positif. Namun kebanyakan justru yang masuk
prosentasenya adalah bahwa PKS menjadi satu partai yang fenomenal,
keberadaannya ibarat gadis yang banyak dilirik oleh banyak mata. Tentu tinggal
bagaimana teman – teman PKS mengolah potensi dan modal di media ini menjadi
kekuatan untuk memenangkan Partai yang dalam Pemilu mendatang berada di nomor
urut 3.
Namun saya tidak akan membincangkan
masalah data di mesin pencarian di kompasiana seputar Partai Politik, karena
saya kira itu kurang seksi, walaupun bisa juga itu justru menjadi salah satu
kekuatan pendukung bagi PKS dan Partai lainnya untuk memenangkan Pemilu 2014.
Tetapi saya ingin membincang hal lebih krusial dari PKS, yaitu tentang ide
kreatif yang selalu muncul saat masalah mendera Partai, dan juga tentang masih
dan terus pedulinya Partai Islam ini terhadap masalah pelayanan kepada
masyarakat. Hal ini pula yang mungkin semakin banyak saja yang bersimpati
kepada Partai yang didirikan oleh para aktivis dakwah ini. Setidaknya beberapa
peristiwa di hari Ahad (03/03) kemarin membuktikan fakta – fakta tersebut.
Oiya, Sebelumnya saya ucapkan selamat atas kemenangan
Pasangan Aher-Deddy Mizwar yang diusung PKS beserta koalisinya di
Pilgub Jabar kemarin.
Ide Kreatif PKS ber’harlem shake’
Yang pertama adalah ide kreatif PKS.
Ya, apalagi kalau bukan Harlem
Shake yang dilakukan oleh sekelompok kader PKS ini. Video yang
sedang ngetrend di awal tahun ini rupanya dimanfaatkan oleh para kader PKS
mensosialisasikan Partai sekaligus mengemban misi ketuhanan yang mereka jadikan
visi perjuangan Partai. Misi ketuhanan tersebut tercermin saat video Harlem
Shake dengan judul ‘Moslem
harlem Shake’ tersebut berbeda dari harlem shake kebanyakan yang
selalu kacau. Kali ini kader PKS saya katakan cukup brilian memanfaatkan video
harlem shake tersebut untuk mengajak kepada kebaikan.
Dari yang semula pada menari tidak
nggenah, ada pula yang gosok-gosok handuk, ada juga yang main kartu, nyium
sepatu, sampai ada juga yang berlagak nenek sihir terbang, lalu kemudian
setelah sang muadzin muncul, berhentilah semua kegiatan yang ruwet tersebut.
Kegiatan ruwet tersebut berganti dengan gerakan shalat yang rapi dengan penuh
kekhusyu’an. Tentu ada pesan moral yang cukup dalam dari diputarnya video ini,
apalagi di judulnya yang diunggah oleh PKS Indonesia ini bertuliskan ENLIGHTMENT
PEOPLE…INSYA ALLAH AFTER DARKNESS TO RISE THE LIGHT… yang artinya
mungkin seperti ini, mencerahkan masyarakat, Insya Allah
setelah gelap akan bangkit menuju terang.
Sampai saat ini, sejak artikel ini
saya tuliskan, sudah ada sekitar 41679 viewers dan 685 komentar sejak video ini
diunggah ke YouTube dua hari yang lalu (03/03). Dan hampir 90% komentar
mengapresiasi dibuatnya video Harlem shake berdurasi 48 detik ini. Pun demikian
dengan yang menyukai lumayan banyak, yakni sekitar 761 likers. Sebenarnya masih
kalah sih dengan videonya Fatin, tapi untuk ukuran sosialisasi partai, PKS
untuk hal ini selangkah lebih maju daripada Partai lain peserta Pemilu.
Harlem Shake ala PKS ini tentu
mengubah paradigma kita yang pengamat soal Partai yang satu ini. Yang semula
PKS ini dianggap menjadi Partai yang terus berupaya dengan ekstrem menerapkan
syariat Islam, e, tiba – tiba PKS berharlem shake dengan cara mereka. Tentu ini
satu hal yang kreatif, yang barangkali belum terpikirkan oleh Partai lainnya
jelang Pemilu setahun lagi. Dan saya harap, PKS maupun parpol lainnya, mencoba
berfikir dengan kreatif agar Politik kita tidak membosankan dengan hal – hal
yang itu – itu melulu. Sekali – kali perlu ada penyejukan dalam politik. Dan
saya salut, PKS telah menyejukkan panasnya dunia politik kita, dengan ber
harlem shake.
Aleg PKS ngepel mushalla warga
Ini lain lagi, kalau Harlem shake
yang dibuat PKS adalah sebuah kekreatifan, kalau yang ini membincang PKS
tentang kepedulian yang sepertinya selalu melekat dalam jati diri partai
reformis ini. Jargon PKS peduli sepertinya masih akrab di telinga dan hal itu
dibuktikan dengan kepedulian dalam aksi yang nyata.
Setelah beberapa waktu lalu saya
menuliskan juga tentang kepedulian
PKS kepada Banjir, dua hari yang lalu juga (03/03) kepedulian PKS
kembali terbukti. Hal – hal ‘nyeleneh’ di luar logika kebanyakan Partai justru
dilakukan PKS. Di saat partai lain masih berkutat soal permasalahan internal,
atau permasalahan pendaftaran caleg, PKS justru menjadi partai terdepan
memberikan kepeduliannya kepada masyarakat.
Hal itu nampak saat beberapa kader
PKS yang ternyata setelah dilihat dengan cermat adalah aleg PKS,
ngepel mushalla di kawasan Penggaron Kidul, Pedurungan, Semarang
Jawa Tengah. Hal serupa juga dilakukan beberapa kader PKS yang lainnya, dengan
melakukan aksi masak di rumah warga, nyabuti rumput, membersihkan halaman,
sampai menjadi tukang pijat untuk warga. Aksi simpatik ini tentu agak nyeleneh,
namun ini benar – benar terjadi. Sekali lagi saya salut akan kepedulian PKS
untuk yang satu ini.
Partai Masa Depan
Dua hal utama yang saya bahas dalam
artikel ini adalah tentang ide kreatif dan kepedulian PKS. Kalau PKS masih
tetap konsisten untuk senantiasa melakukan kreasi – kreasi baru dalam
berpolitik dan berdemokrasi, politik dan demokrasi kita akan semakin sehat dan
menyejukkan. Sehingga hal ini berdampak semakin banyaknya orang mengikuti
proses demokratisasi di Indonesia. Dan imbasnya, demokrasi kita akan lebih
menarik, dinamis, dan pada akhirnya akan menjadikan masa depan Indonesia
menjadi lebih baik.
Pun demikian dalam masalah
kepedulian, bukan tidak mungkin, kalau PKS tetap konsisten dalam hal melakukan
pelayanan kepada masyarakat dengan hal – hal kongkret, seperti yang saya
contohkan di atas, PKS akan menjadi Partai masa
depan di Indonesia. Sebab PKS sudah meletakkan makna demokrasi ke
tempat yang sesungguhnya, yakni dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan
sekali lagi, PKS telah membuktikannya.
Saya ucapkan Selamat berjuang dan
mengabdi untuk Indonesia kepada PKS dan seluruh kadernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar