Tampilkan postingan dengan label | Oase. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label | Oase. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Februari 2013

KEJUJURAN IBLIS DUHADAPAN RASULULLAH

KISAH IBLIS BERTEMU DENGAN RASULULLAH Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman
seorang sahabat Anshar, tiba - tiba terdengar panggilan
seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian
akan memerlukanku. " Rasulullah bersabda : "Tahukah kalian siapa yang
memanggil?" Kami menjawab : "Allah dan rasulNya yang lebih tahu." Beliau melanjutkan, "Itu iblis, laknat Allah bersamanya." Umar bin Khattab berkata: "Izinkan aku membunuhnya
wahai Rasulullah" Nabi menahannya :" Sabar wahai Umar, bukankah kamu
tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari
kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah
diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia
katakan dan dengarkan dengan baik." Ibnu Abbas RA berkata: Pintu lalu dibuka, ternyata dia
seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di
janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda,
taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir
sapi.. Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad.... Salam
untukmu para hadirin..." Rasulullah SAW lalu menjawab : "Salam hanya milik Allah
SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu? " Iblis menjawab : "Wahai Muhammad, aku datang ke sini
bukan atas kemahuanku, namun kerana terpaksa." "Siapa yang memaksamu? " "Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: "Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad
tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah
dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah,
andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan
dirimu debu yang ditiup angin." "Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa
yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan
dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang
paling besar menimpaku daripada cacian musuh." ORANG YANG DIBENCI IBLIS Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: "Kalau kau benar
jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?" Iblis segera menjawab: " Kamu, kamu dan orang sepertimu
adalah mahkluk Allah yang paling aku benci." "Siapa selanjutnya? " "Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya
mengabdi kepada Allah SWT." "Lalu siapa lagi?" "Orang Alim dan wara'" " Lalu siapa lagi?" "Orang yang selalu bersuci." "Siapa lagi?" "Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan
kesulitannnya kepada orang lain." "Apa tanda kesabarannya? " " Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya
kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala
orang - orang yang sabar." "Selanjutnya apa?" "Orang kaya yang bersyukur." "Apa tanda kesyukurannya ?" "Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan
mengeluarkannya juga dari tempatnya ." "Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?" "Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi
dalam Islam." "Umar bin Khattab?" "Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur. " "Usman bin Affan?" "Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu
kepadanya ." "Ali bin Abi Thalib?" " Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan
berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi
ia tak akan mahu melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau
berdzikir terhadap Allah SWT) AMALAN YANG DAPAT MENYAKITI HATI IBLIS "Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku
yang hendak solat?" "Aku merasa panas dingin dan gementar. " "Kenapa?" "Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah,
Allah mengangkatnya 1 darjat." "Jika seorang umatku berpuasa?" "Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka ." "Jika ia berhaji?" "Aku seperti orang gila. " "Jika ia membaca al-Quran?" "Aku merasa meleleh laksana timah di atas api." "Jika ia bersedekah?" "Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan
gergaji." "Mengapa jadi begitu? " "Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya... Iaitu
keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu
kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka
dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya." "Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?" "Suara kuda perang di jalan Allah." "Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?" "Taubat orang yang bertaubat." "Apa yang dapat membakar hatimu?" "Istighfar di waktu siang dan malam." "Apa yang dapat mencoreng wajahmu?" "Sedekah yang diam - diam. " "Apa yang dapat menusuk matamu?" "Solat fajar(subuh)." "Apa yang dapat memukul kepalamu? " "Solat berjamaah." "Apa yang paling mengganggumu? " "Majlis para ulama." "Bagaimana cara makanmu?" "Dengan tangan kiri dan jariku." "Dimanakah kau menaungi anak - anakmu di musim panas?" "Di bawah kuku manusia." MANUSIA YANG MENJADI TEMAN IBLIS Nabi lalu bertanya : "Siapa temanmu wahai Iblis?" "Pemakan riba." "Siapa sahabatmu?" "Penzina." "Siapa teman tidurmu?" "Pemabuk.." "Siapa tetamumu? " "Pencuri." "Siapa utusanmu?" "Tukang sihir." "Apa yang membuatmu gembira?" "Bersumpah dengan cerai." "Siapa kekasihmu? " "Orang yang meninggalkan solat jumaat" "Siapa manusia yang paling membahagiakanmu ? " "Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja." Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas Rasulullah SAW lalu bersabda : "Segala puji bagi Allah yang
telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanm u. " Iblis segera menimpali :" Tidak , tidak.. Tak akan ada
kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau boleh berbahagia dengan umatmu,
sementara aku boleh masuk ke dalam aliran darah mereka
dan mereka tak boleh melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku
kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan
mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang
boleh membaca dan tidak boleh membaca, yang durjana
dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas." "Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?" "Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang
siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang
ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar
dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku boleh
pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku
meninggalkannya . Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat
dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku." IBLIS DIBANTU OLEH 70000 ANAK-ANAKNYA Tahukah kamu Muhammad, bahawa aku mempunyai 70000
anak.. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan. Sebahagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu
ulama. Sebahagian untuk menggangu anak - anak muda,
sebahagian untuk menganggu orang - orang tua,
sebahagian untuk menggangu wanita - wanita tua,
sebahagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para
Zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia
sehingga ia tidur pada solat berjamaah. Tanpanya, manusia
tidak akan mengantuk pada waktu solat berjamaah. Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata
orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga
mereka tertidur dan pahalanya terhapus. Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika
seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada
manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan
syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya
agar setiap orang memandanginya. Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu", lalu ia
mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi
kukunya. Mereka, anak - anakku selalu meyusup dan berubah dari
satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu
yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka
terhempas dari keikhlasan mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun
mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad? Bahawa ada rahib yang telah
beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit
yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus
menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur. Cara Iblis Menggoda Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah makhluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah
dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama
Allah bahawa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia
berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia
benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata - kata
cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan
beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak - anak
zina dan ia masuk neraka hanya kerana satu kalimat, CERAI. Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai semasa
solat. Setiap ia hendak berdiri untuk solat, aku bisikan
padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia
manundanya hingga ia melaksanakan solat di luar waktu,
maka solat itu dipukulkannya kemukanya. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia solat. Namun
aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', Dia pun menoleh. Pada masa itu aku usap dengan tanganku
dan kucium keningnya serta aku katakan 'solatmu tidak
sah'. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak
menoleh dalam solatnya akan dipukul. Jika ia solat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia
pun solat seperti ayam yang mematuk beras. Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia solat berjamaah,
aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat
kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum
imam. Kamu tahu bahawa melakukan itu batal shalatnya dan
wajahnya akan dirubah menjadi wajah keldai. Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga
dia menguap dalam solat. Jika ia tidak menutup mulutnya
ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan
membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan diapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan
orang miskin agar meninggalkan solat. Aku katakan
padanya, 'kamu tidak wajib solat, solat hanya wajib untuk
orang yang berkemampuan dan sihat. Orang sakit dan
miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau
solat.' Dia pun mati dalam kekafiran. Jika dia mati sambil
meninggalkan solat maka Allah akan menemuinya dalam
kemurkaan. Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan
menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan
umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka
dari islam? 10 PERMINTAAN IBLIS KEPADA ALLAH "Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?" "10 macam" "Apa saja?" Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta
dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, "Berbagilah dengan manusia dalam harta
dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji syaitan
kecuali tipuan." (QS Al-Isra :64) Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga
makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan
riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan
nama Allah. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan
orang yang berhubungan dengan isterinya tanpa
berlindung dengan Allah, maka syaitan ikut bersamanya
dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada
syaitan. Aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang
menaiki kenderaan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan bilik mandi sebagai
rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman
tidurku. Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia
jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat
sebagai saudaraku. Allah berfirman, "Orang - orang boros adalah saudara -
saudara syaitan. " (QS Al-Isra : 27) Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku boleh
melihat manusia sementara mereka tidak boleh melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk
mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, "Silakan", aku bangga dengan hal itu
hingga hari kiamat. Sebahagian besar manusia bersamaku
di hari kiamat. Iblis berkata : "Wahai muhammad, aku tak bolej
menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya boleh
membisikan dan menggoda." Jika aku boleh menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak boleh memberi hidayah
sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan
amanah. Jika kau boleh memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir
pun di muka bumi ini. Kau hanya boleh menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis
bahagia sejak di perut ibunya. dan orang yang sengsara
adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam
kandungan ibunya. Rasulullah SAW lalu membaca ayat : "Mereka akan terus
berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT " (QS
Hud :118 - 119) Juga membaca, " Sesungguhnya ketentuan Allah pasti
berlaku" (QS Al-Ahzab : 38) Iblis lalu berkata : " Wahai Rasul Allah takdir telah
ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah
yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul,
pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku
pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang
ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong." Artikel Berkaitan : Kisah Syaitan dengan Nabi Muhammad s.a.w

Rabu, 13 Februari 2013

Innalillahi, Ustadz Arif Meninggal Setelah Isi Halaqoh


|

Islamedia - DR.IR. ARIF HARTOYO Dosen dan peneliti Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) IPB Bogor ini telah berpulang menghadap Sang Pencipta. Bapak kelahiran Purbalingga Jawa Tengah ini meninggal Sabtu pagi (29/12/12) setelah malamnya usai mengisi halaqoh mahasiswa. Sungguh kematian nan indah, husnul khotimah di jalan da'wah.

Berikut kronologi meninggalnya Dr. Arif Hartoyo yang di tulis oleh istri beliau di fb:


Pak Arif sempat sakit 11 bulan sebelum sidang terbuka (doktoral, akhir januari 2012). Menjelang sidang sudah lumayan membaik. Dan sembuh sampai setelah wisuda S3. Berpulangnya beliau diluar dugaan. Jumat malam masih ngisi pengajian mahasiawa. Pagi sholat subuh, bangunin anak-anak, tilawah, nonton berita dan bercanda dengan kami. Jam 8 mau makan (blm smpt menyuap) teriak "umi" sambil pegang dada kiri dan pingsan. Anak-anak mentalqin ayahnya dg hafalan-hafalan mereka (alwaqi'ah dan al mulk). Dan Allah memang mencintai beliau. Mohon doanya ya... kami kuat dan tabah. Tolong tulisan ini di share biar beritanya tidak simpang siur. (Kami yg sngt mencintainya: Azizah, Fauzan 15 th, Izzuddin 10 th, dan Azzam 8 th)


اَللّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُوْلَهُ

“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkan dia, berilah 'afiyah kepadanya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga)..."


Beberapa testimoni

Malam sebelum wafatnya sy sempat kerumah beliau sebelum ngisi pengajian. esok paginya sy sedang rapat tiba2 di sms oleh salah seorang mhs yang malamnya diisi pengajian oleh beliau, diminta kerumah beliau karena sedang pingsan. sempat juga membelikan oksigen bersama Moh Zaiful Arifin. subhanallah, ketika sakaratul maut bgti mudahnya malaiktnya mencabutnya, tenang. selamat jalan ust arif, guru spritual kita semua. (Cici Anggar)

Kata2 alm.pak Arif Hartoyo benar2 menginspirasi,, "kalo bisa kamu jd bermanfaat utk orang2 sekitar, berbuat baik selalu, jangan iri, Allah yg akan membalasnya..kalo tidak bisa bermanfaat setidaknya kamu tidak merugikan orang sekitar kamu.." (Sabinazan Musadhaz)

Innalillahi wa innalillahi rajiun...selamat jalan bpk Arif Hartoyo Msi. MP. terima kasih atas dedikasinya d dunia kampus dan masyarakat terutama ttg makanan sehat dan sumber daya lokal. Terima kasih telah mendidik saya dan bahkan spt mjd bapak sy sampai sy lulus...smg klg yg ditinggalkan tabah dan ikhlas.amiiin. (Ade Riyan S Rambe)

Diantara nasihat saat halaqoh terakhirnya kpd kami para binaannya "istiqomah akhi, apapun yang terjadi, dan jangan maksiat". (Ahmad Zakiyudin)

Guru saya ini, Ya Rabb saya bersaksi bahwa almarhum adalah orang yang istiqomah di jalan ENGKAU. (Sahuri Nur Rochmat)

Semoga Allah mengampuni, memberikan Rahmat &menempatkan di Surga | pernah satu tempat kost th 96 di Bogor dg Almarhum.. (Hidayat Soeryana)


Profil DR.IR. ARIF HARTOYO

  • Dosen dan peneliti Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) IPB Bogor
  • Alumni SDN Bojong 2 Purbalingga
  • SMPN 2 Purbalingga
  • SMAN Purbalingga
  • IPB Bogor

Tinggal di Bogor

Pengalaman Profesional :
1. Nara Sumber/Pembicara/Konsultan:
  •    Pengembangan produk cassava rendah HCN untuk ekspor ke Jepang   (Swasta)
  •     Talkshow Teh dan Kesehatan (Radio Elshinta, iRadio, dll)
  •     Talkshow Keamanan Kemasan Plastik (Radio Elshinta)
  •     Talkshow Teh dan Kesehatan (Umum, swasta)
  •     Talkshow Rawan Pangan dan Ketahanan Pangan (Umum)
  •     Talkshow/Seminar Bahan Tambahan Pangan untuk Pangan Organik (Pemda)
  •     Analisis Peraturan Pangan Organik untuk Ekspor (BSN)
  •     Training Toksikologi (Badan POM)
  •     Kanker pada anak dan makanan jajanan (RCTI, SCTV)
  •     Alternatif Pengganti Kedelai (Kantor Berita Antara, Kompas, Radar Bogor, Suara Pembaruan, Media Indonesia, TV One, TransTV, RRI Bogor, Elshinta, dll)
  •     Keamanan Pangan (Majalah Tarbawi)
  •     Keamanan Mie Instant (TV One, RRI Bogor)
  •     dll
2. Penelitian
  •     Pengembangan produk teh hijau
  •     Pengembangan produk untuk penderita diabetes dengan bahan lokal
  •     Pengembangan produk minuman fungsional tomat kaya antioksidan
  •     Pengembangan Produk Fungsional berbahan baku kacang komak
  •     Pengujian Indek Glikemik produk pangan
  •     Pengembangan Produk Daging Tiruan
  •     dll
3. Buku
  •     Teh dan Manfaatnya Bagi Kesehatan (Cetakan 4, Kanisius)
4. Penulis Artikel Pangan di Majalah dan Surat Kabar
5. Kontributor di Klinik-Sehat konsultasi online pangan, gizi dan kesehatan

Konsolidasi Personal | Kolom Cahyadi Takariawan


Kamis, 14 Februari 2013

Dalam dinamika dakwah, ada kegiatan yang harus selalu dilaksanakan, yaitu konsolidasi. Di seluruh tahapan dan mihwar, di seluruh fase perjalanan dakwah, konsolidasi sangat diperlukan untuk menjaga gerakan tetap solid dan tidak melemah apalagi terpecah belah. Konsolidasi akan menjamin tetap utuhnya semua potensi dalam dakwah. (Cahyadi Takariawan)

Ada sangat banyak jenis konsolidasi, di antaranya adalah konsolidasi personal, konsolidasi struktural, dan konsolidasi amal. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas satu bagian saja, yaitu konsolidasdi personal yang merupakan aset terbesar, aset terpenting, dan aset termahal dalam gerakan dakwah.
Dalam konteks kekinian, konsolidasi personal sangat diperlukan agar seluruh potenbsi bisa efektif bekerja mencapai tujuan dakwah. Konsolidasi personal meliputi konsolidasi spiritual,  konsolidasi konsepsional, dan konsolidasi moral.
Konsolidasi Spiritual
Konsolidasi spiritual bertujuan untuk semakin mengikatkan anggota gerakan dakwah  dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka harus memiliki orientasi Rabbani dalam setiap aktivitas hidupnya. Pada saat yang sama, diharapkan akan muncul ruh berjama’ah yang  kian kokoh.
Asy Syahid Hasan Al Banna dalam risalah beliau Da’watuna fii Thuru Jadid Bainal Amsi wal Yaum menjelaskan, “Ciri misi kami yang paling spesifik adalah sifat Rabbaniyah dan syumuliyah. Mengenai sifat Rabbaniyah, karena asas yang menjadi pusat seluruh tujuan kami ialah agar umat manusia mengenal Tuhan mereka. Dari limpahan berkah hubungan ini mereka dapat memperoleh keruhanian yang mulia yang akan mengangkat jiwa mereka dari kebekuan dan kekotoran materi kepada tingkat kesucian, keindahan serta kemanusiaan yang mulia. Kami berseru dengan segenap hati kami : Allah tujuan kami”.
Madrasah ruhaniyah yang dibangun Rasul saw menandakan perhatian (tarkiz) beliau terhadap konsolidasi spiritual ini. Diktum asasi yang berlaku dalam dakwah adalah, ketinggian kinerja dakwah sebanding dengan ketinggian spiritualitas pelakunya. Ayat-ayat Makiyah mendukung keabsahan diktum tersebut, bahwa nilai-nilai spiritualitas menjadi pokok bahasan yang berulang-ulang di dalamnya. Ayat-ayat awal Al Muzammil dan Al Mudatsir memberikan penekanan pada pembersihan dan pengokohan spiritualitas. Selain itu, ayat-ayat Makiyah banyak mengulang-ulang kisah surga dan neraka untuk menjadi pengingat dan berita gembira secara ruhaniyah bagi kaum muslimin.
Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam kitab Ruhaniyatud Da’iyah menjelaskan posisi ruhaniyah sebagai berikut, “Kini kita akan menuju terminal dimana anda bisa menghirup nafas keimanan dan menambah bekal ketaqwaan. Di sana jiwa anda akan memantulkan pancaran ruhani. Anda akan menjadi seorang yang shalih, seorang insan yang penuh keikhlasan. Bahkan tatkala anda melanjutkan perjalanan, langkah akan terasa lebih ringan, kata-kata akan berpengaruh, tingkah laku akan menjadi tauladan, penampilan menjadi penuh daya tarik, serta sorotan mata anda akan memancarkan semangat dan optimisme”.
Konsolidasi Konsepsional
Konsolidasi konsepsional bermaksud untuk memperkuat keterikatan dan penguasaan konsepsional setiap personal bagi keperluan dakwah. Pengkayaan pemikiran dan berbagai konsepsi akan terjadi dalam suasana kebersamaan, sehingga syura dan diskusi-diskusi ilmiah lebih hidup dan segar. Gerakan dakwah akan terjaga kesinambungan ide dan konsepsinya dengan langkah ini, serta terjaga dari bahaya penyimpangan tujuan.
Syaikh Musthafa Masyhur dalam Qadhaya Asasiyah ‘ala Thariqid Da’wah menjelaskan perlunya ar ru’yah al wadhihah (pandangan atau konsep yang jelas) dalam konteks gerakan dakwah sebagai berikut, “Pertama kali yang harus dimiliki oleh seorang da’I adalah pandangan yang jelas terhadap jalan dakwah, mengenal pasti petunjuk-petunjuknya serta seluruh yang terkait dengannya. Ini adalah qadhiyah paling penting bagi setiap orang yang berjalan di atas jalan dakwah”.
Lebih lanjut belaiu mengungkapkan, “Mengapa hal itu sangat diperlukan? Sebab ketiadaan pengetahuan yang jelas terhadap karakter perjalanan tidak jarang menyebabkan seseorang menjadi ragu dan sangsi terhadap keselamatan perjalanannya. Bahkan sering menyebabkan seseorang dilanda kegoncangan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan dan takut meneruskan perjalanan”.
Kelemahan pelaku dakwah dalam memahami dan menguasai konsep-konsep pergerakan akan menyebabkan kelemahan pula dalam mencapai tujuan dakwah. Kebijakan-kebijakan produk pergerakan dakwah tidak akan menghasilkan apapun apabila tidak dikuasai dengan baik oleh setiap pelakunya. Bisa jadi seseorang merasa telah melakukan kegiatan yang sedemikian tinggi ritmenya, akan tetapi sama sekali ternyata tidak mencapai sasaran yang ditetapkan. Allah Ta’ala memberikan penggambaran kondisi orang-orang yang tertipu, dalam ungkapan ayat-Nya:
“Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi amalannya, yaitu orang-orang yang telah sia-sia dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya” (Al Kahfi: 103 – 104).
Konsolidasi konsepsional akan menghindarkan pelaku dakwah dari bentuk ketertipuan semacam itu. Dr. Yusuf Al Qardhawi menjelaskan, “Masyarakat Islam diwarnai oleh pemikiran dan pemahaman yang menetukan pandangannya terhadap segala persoalan, peristiwa, tingkah laku seseorang, nilai dan hubungan…. Islam sangat memperhatikannya untuk meluruskan pemahaman pengikutnya, sehingga pandangan dan sikap mereka terhadap permasalahan hidupnya menjadi lurus dan tashawur umum mereka terhadap sesuatu dan nilai tertentu menjadi jelas. Islam tidak membiarkan mereka memandang sesuatu dengan pemikiran yang dangkal, sehingga menyimpang dari orientasi yang benar dan tersesat dari jalan yang lurus. Oleh karena itu Al Qur’an dan As Sunnah selalu meluruskan pemahaman-pemahaman yang menyimpang, pemikiran-pemikiran keliru yang tersebar di masyarakat” (Lihat: Dr. Yusuf Al Qardhawi, Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur’an dan As Sunnah, Citra Islami Press, Solo, 1997).
Konsolidasi Moral
Konsolidasi moral adalah upaya kristalisasi nilai-nilai akhlaq karimah dalam diri setiap pelaku dakwah. Tak bisa dipungkiri, salah satu kunci keberhasilan dakwah Rasul dan para sahabat justru terletak pada ketinggian akhlaq mereka. Klaim negatif yang berkaitan dengan kepribadian Rasul senantiasa tertolak secara alami, lantaran keluhuran budi pekerti Rasul bukan saja disaksikan dan diakui para sahabat beliau, namun juga musuh-musuh beliau sekalipun.
Kerendahan moralitas adalah kondisi paradoks terhadap tujuan dakwah. Artinya, semakin rendah moralitas pelaku dakwah, semakin jauh pula mereka dari tujuan. Demikian pula berlaku sebaliknya.
Tatkala pasukan Islam di bawah pimpinan Abu Ubaidah mencapai lembah Jordan, penduduk setempat menulis surat kepadanya berbunyi, “Saudara-saudara kami kaum muslimin,  kami lebih bersimpati kepada saudara-saudara daripada orang-orang Romawi meskipun mereka seagama dengan kami, karena saudara-saudara lebih setia kepada janji, lebih bersikap belas kasih terhadap kami dengan menjauhkan tindakan-tindakan tidak adil. Pemerintah Islam lebih baik daripada pemerintah Byzantium karena mereka telah merampok harta dan rumah-rumah kami”.
Sejarah juga telah mencatat penduduk Emessa menutup gerbang kota terhadap tentara Hiraklius serta lebih suka kepada pemerintahan dan sikap adil kaum muslimin daripada tekanan dan sikap tidak adil orang-orang Yunani (Lihat: Thomas W. Arnold,  Sejarah Dakwah Islam, Wijaya, Jakarta, 1977).
Kelembutan, kasih sayang terhadap ummat adalah sebagian kecil dari tuntutan moralitas bagi para pelaku dakwah:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka…” (Ali Imran : 159).
Sejarah mencatat pula kejayaan dakwah yang amat gemilang, karena faktor moralitas ideal yang ditawarkan Islam. Thomas W. Arnold dalam Preaching of Islam mencatat dokumen berikut :
“Demikianlah keadaan perasaan di Syria selama kampanye tahun 633 hiungga 639, pada waktu bangsa Arab secara berangsur-angsur mengusir pasukan Romawi dari propinsi itu. Dan ketika Damaskus pada tahun 637 memberikan teladan dengan menjalin hubungan dan mengadakan perjanjian dengan bangsa Arab sehingga berhasil mendapatkan kekebalan terjamin dari tindak perampasan harta benda, dan syarat-syarat lain yang menguntungkan, maka kota-kota lain di Syria langsung mengikutinya. Emessa, Arethusa, Heliopolis dan kota-kota lain juga memasuki perjanjian sehingga mereka menjadi daerah-daerah kekuasaan bangsa Arab muslim. Bahkan kepala kota Jerussalem menyerahkan diri dengan syarat-syarat perjanjian yang mirip. Rasa takut akan paksaan agama dari sang Kaisar yang memerintahkan hal-hal bid’ah dalam agama mereka, menjadikan janji Islam akan adanya toleransi lebih menarik bagi mereka daripada berhubungan dengan kekaisaran Romawi”.
Ketika para pelaku dakwah menampilkan akhlaq yang mulia, pasti akan menimbulkan simpati dan rasa suka secara alami dari masyarakat. Sebaliknya, jika dakwah ditampakkan dengan cara-cara yang tidak memenuhi standar akhlaq mulia, justru akan menjauhkan masyarakat dari lingkungan dakwah. Sudah semestinya seluruh personal dalam dakwah selalu berusaha menjaga ketinggian akhlaq, kemuliaan sikap, kelembutan hati, kesantunan komunikasi, sehingga akan memberikan nilai positif yang menyebabkan masyarakat mudah menerima seruan dakwah.

Wallahu a’lam.
dpc pks pariaman selatan

“Kenapa Kamu Menolongku? Padahal Aku Adalah Yahudi”

Photo © Kim Leuenberger
Mendung menggantung di atas bumi Paris. Langit kelam. Gerimis perlahan turun. Titik-titik air membasahi tanah, jalanan, rerumputan, genting, juga halaman depan rumah sebuah keluarga keturunan bangsa Yahudi. Hujan di luar tidak mengganggu kenyamanan dan kehangatan di dalam rumah tersebut. Raut-raut wajah yang cerah menandakan keadaan harmonis kehidupan mereka.
Gerimis terus turun. Di dalam rumah tersebut, seorang wanita berkebangsaan Perancis berumur 42 tahun telah menyiapkan hidangan makan malam untuk keluarganya.
“Ayah, anak-anak, makan malam sudah siap. Ayo kita makan bersama,” seru Christine kepada keluarganya.
“Iya, sayang. Tunggu sebentar,” sahut Alex, suaminya.
“Iya bu, kami datang,” sahut Maria dan Diana berbarengan. Kedua anak kembar tersebut segera memenuhi ajakan ibunya.
“Ayah kemana, Bu?” Tanya Diana sambil menarik kursi makannya.
“Di ruang kerjanya. Dia sedang menyelesaikan proposal untuk proyek penting yang akan dia presentasikan di Kongres Anti-Palestine dua hari lagi.”
Mendengar hal itu, Maria merasa sangat senang dan berkata, “Oh, begitu. Semoga proposal Ayah dapat terlaksana. Karena dengan begitu, kemenangan bangsa Yahudi akan segera terwujud.”
“Ya, semoga. Sudah, ayo kita makan. Kalau sudah dingin rasanya sudah tidak nikmat lagi.”
“Ya, Bu.”
Maria segera memasukan pasta dengan saus ikan tuna ke dalam mulutnya. Diana dan Christine juga melakukan hal yang sama. Mereka bertiga makan dengan lahapnya diselingi dengan obrolan-obrolan mengenai hal-hal menarik yang dialami oleh Diana dan Maria di sekolah. Christine sesekali menimpali cerita kedua putrinya tersebut. Sesekali gelak tawa mengiringi cerita mereka.
Tak lama kemudian, Alex pun bergabung dengan mereka bertiga. Suasana pun menjadi semakin hangat. Selesai makan, mereka berempat menonton TV di ruang keluarga. Tayangan favorit keluarga itu adalah acara berita. Melalui berita mereka bisa mengetahui tentang pendapat media mengenai dunia saat ini. Kebetulan acara berita yang sedang mereka tonton menampilkan berita mengenai penyerangan negara Israel ke negara Palestina. Mereka menyaksikan bagaimana rakyat Palestina memprotes PBB yang bungkam terhadap penderitaan yang mereka alami. Mereka berempat juga menyaksikan korban-korban meninggal dan kritis yang disorot oleh kameramen.
“Rasakan. Itulah akibatnya menentang dan memprotes kami terus menerus. Kalian seharusnya menyerah saja dan memberikan tanah kalian kepada kami karena sejatinya memang tanah itu milik kami,” kata Diana. Maria pun mengiyakan perkataan saudara kembarnya itu.
“Kau benar, Diana. Mereka tidak pantas hidup di bumi ini. Karena bumi ini milik bangsa Yahudi.”
“Hahaha.. Ayah bangga kepada kalian.Bangsa Yahudi memang manusia terbaik di muka bumi ini. Kalian memang Yahudi tulen kebanggan keluarga.” Alex berkata sambil merangkul Diana dan Maria di kanan dan kirinya.
“Ya, Ayah. Kami bangga darah Yahudi mengalir di dalam tubuh kami,” sahut Maria.
Mendengar percakapan suami dan anak-anaknya membuat hati Christine bergejolak. Satu sisi kemanusiaannya, ia tidak tega melihat penderitaan orang-orang Palestina tersebut. Namun di sisi lain ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia harus mendukung ras keturunannya.
Sebenarnya, gejolak itu sudah muncul sejak satu tahun yang lalu ketika ia bertemu dengan seorang dokter muslim berkebangsaan Palestina saat ia bertugas sebagai relawan dokter di Aceh saat kejadian Tsunami tahun 2004 lalu. Awalnya ia membenci dokter muslim yang bernama Azahra tersebut. Namun suatu ketika, Chritine pernah mengalami kecelakaan saat ia menumpang mobil ambulance untuk kembali ke tempat penginapan para relawan. Ia mengalami pendarahan yang cukup serius di bagian kepalanya dan harus menjalani operasi membutuhkan darah yang cukup banyak. Saat itu persediaan darah di rumah sakit yang menangani Christine belum mendapat pasokan darah karena jalanan yang masih tertutup oleh reruntuhan rumah dan mayat-mayat korban tsunami.  Mengetahui keadaan rekannya tersebut, Azahra berinisiatif untuk mendonorkan darahnya. Setelah di cek dan hasilnya darah mereka cocok, Azahra pun segera diminta untuk memasuki ruangan khusus untuk mendonorkan darah.
Tiga hari kemudian, keadaan Christine pun membaik. Dokter yang menangani dirinya pun memberitahu bahwa ada seorang wanita yang rela mendonorkan darahnya sesaat setelah mengetahuin bahwa dirinya mengalami kecelakaan. Christine pun penasaran dan menanyakan siapa yang mendonorkan darah untuknya. Dokter itu menjawab bahwa Azahra lah yang telah menolongnya. Christine pun tersentak mengetahuinya. Ia pun berkata bahwa dirinya ingin bertemu dengan dokter Azahra. Lima belas menit kemudian, dokter Azahra pun sudah berada di samping tempat tidurnya.
“Hai,” sapa dokter Azahra ramah.
“Hai,” balas Christine dengan senyum dinginnya.
“Bagaimana keadaannmu?”
“Sudah baikan. Besok aku sudah bisa bertugas lagi.”
“Alhamdulillah, bagus kalau begitu.”
“Ya, begitulah.”
Keheningan tercipta di antara mereka untuk beberapa saat.
“Hei, ada yang ingin aku tanyakan padamu. Kenapa kau mau menolongku dengan memberikan darahmu saat mengetahui bahwa aku mengalami kecelakaan? Bukankah kamu tahu, aku ini adalah keturunan bangsa Yahudi. Bangsa yang selalu menindas kaum dari agamamu, agama Islam. Kenapa kau tidak membiarkan aku mati atau menganiayaku saja seperti bangsa kami yang tega membunuh rakyat bangsa Palestina? Tahukah kau, bahwa kami, bangsa Yahudi menganggap orang-orang Islam itu adalah sampah di dunia ini? Mengapa kau masih saja menolongku? ”
Azahra kaget mendengar perkataan Christine. Mukanya merah padam. Namun sesaat ia dapat menguasai dirinya. Ia pun tersenyum dan menjawab pertanyaan Christine.
“Saudaraku, aku menolongmu karena kamu adalah manusia, sama sepertiku. Menolong seorang manusia sama saja dengan menolong seluruh manusia di dunia ini, itulah yang diajarkan di dalam agamaku. Dan sekalipun kamu adalah musuhku, tidak pantas bagiku untuk menelantarkanmu ataupun menganiaya musuhku, sekalipun ia pernah menganiaya saudara-saudaraku, karena Rasulku tidak pernah mencontohkan hal itu,” terang Azahra.
Setelah mengatakan hal itu, Azahra pun pamit untuk melanjutkan tugasnya sebagai relawan dokter. Christine masih terpaku setelah mendengar penuturan dari Azahra. Ia terpesona. Seketika hatinya merasa merindukan sesuatu. Ia merindukan Islam hadir di hatinya.
Beberapa waktu setelah menjadi relawan dokter di Aceh, diam-diam ia mempelajari Islam kepada seorang muslimah yang bertemu dengannya ketika ia sedang berjalan-jalan pagi di sekitar rumahnya. Jika ia ketahuan sedang mempelajari Islam oleh keluarganya, maka nyawanya tak akan selamat. Ia pasti akan dibunuh oleh suaminya. Itu karena suaminya merupakan salah satu anggota penting dalam sebuah organisasi rahasia yang berisikan orang-orang Yahudi yang berkompeten untuk menghancurkan Islam di Palestina. Beberapa bulan mempelajari Islam, ia terpesona dengan ajaran-ajaran yang diajarkan di dalam Islam. Pernah terbersit di dalam pikirannya untuk berislam secara diam-diam. Namun ia urungkan karena ia takut menerima konsekuensinya jika ketahuan suatu saat nanti.
Sudah satu tahun berlalu, dan ia masih belum berani untuk berislam. Akan tetapi, gejolak di dalam hatinya terus menerus mendorongnya. Pernah suatu hari ia menangis kepada muslimah tersebut dan mengutarakan niat baiknya. Namun ia belum berani merealisasikannya. Muslimah tersebut hanya bisa menghiburnya dan mendoakannya agar ia diberi hidayah dan keberanian untuk memeluk Islam.
“Ibu, kenapa Ibu melamun?” tanya Diana membuyarkan pikiran Christine.
“Ah, tidak apa-apa. Ibu hanya berpikir, sampai kapan kita harus terus memusuhi bangsa Palestina dan ummat Muslim di dunia ini? Bukankah dengan hidup berdampingan, dunia akan terasa menyenangkan. Tak ada lagi perselisihan. Bagaimana pendapatmu, Nak?”
“Tidak, aku tidak mau hidup berdampingan dengan ummat Muslim. Kita ini istimewa, Bu. Apakah pantas kita hidup berdampingan dengan orang-orang Islam? Kita jauh lebih pintar bahkan jenius dibandingkan dengan ummat Muslim. Coba ibu lihat, kita jauh lebih maju dibandingkan denga mereka. Contohnya, lihat saja kemajuan tekhnologi dan kesuksesan ekonomi negara-negara yang dipimpin oleh orang-orang Yahudi dengan negara-negara yang dipimpin oleh orang-orang Islam ataupun bukan penganut Islam dan penganut Yahudi,” jawab Maria nada suara yang sombong.
“Baiklah, baiklah, ibu tidak mau berdebat. Ibu ingin beristirahat. Selamat tidur ya, sayang.” Christine pun beranjak dari tempat duduknya dan menciumi pipi anak kembar dan pipi suaminya.
“Ya Allah, Yang Maha Pemberi Petunjuk, anugerahkanlah kepadaku hidayah-Mu dan keberanian agar aku segera meyakini-Mu secara sempurna. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Rasulullah adalah utusan Allah,” ucap Christine dalam hati.
Malam itu ia lalui dengan tidur paling pulas seumur hidupnya. Ia pun bermimpi mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah masjid yang memiliki taman yang sangat indah, dimana bunga-bunga bermekaran di sana.