Selasa, 1 Januari 2013 | 09:14 WIB
Shutterstock
Pemandangan di Semenanjung Sinai dari wilayah yang dikuasai Israel melalui perbatasan
TERKAIT:
Kantor berita Mesir MENA melaporkan pria itu
adalah warga Tel Aviv keturunan Rusia yang saat ditahan tidak bisa
menunjukkan paspornya. Selain tak membawa paspor, nama pria itu tidak
muncul di dalam daftar wisatawan yang berkunjung ke Mesir.
Seorang
petinggi badan intelijen Mesir mengatakan pria bernama Andrei
Pshenichnikov itu adalah seorang perwira angkatan darat Israel. Kini,
pria itu masih ditahan dan masih menjalani pemeriksaan.
Sumber
di aparat keamanan Mesir mengatakan Pshenichnikov ditahan karena tengah
mengumpulkan informasi soal Sinai dari para pengendara mobil di Taba
yang terletak dekat perbatasan Mesir-Israel.
Namun, media massa Israel melaporkan Pshenichnikov adalah seorang aktivis pro-palestina. Pria ini, lanjut media Israel, melintasi perbatasan Mesir karena ingin memasuki Jalur Gaza. Warga Mesir memang dilarang memasuki Jalur Gaza dengan alasan keamanan.
Sementara itu, ibu Pshenichnikov,
Svetlana kepada Radio Israel membenarkan putranya kini ditahan di
Mesir. Putranya, lanjut Svetlana, berniat pergi ke Kairo lewat Sinai
untuk bertemu dengan temannya dari Perancis.
"Dia sudah mendapatkan visa (untuk mengunjungi Mesir) dan pergi ke Eilat, untuk menuju ke Kairo," papar Svetlana.
"Namun
di perbatasan polisi Israel menghentikan dia dan menuduh dia akan
melintasi perbatasan secara ilegal. Polisi kemudian menahannya selama
beberapa hari. Polisi memaksanya menandatangani pernyataan tidak akan
pergi ke Mesir, namun dia menolak," kata Svetlana.
Perempuan itu mengatakan putranya sudah dibebaskan polisi Israel setelah paspor Rusia dan Israel miliknya sudah diperiksa keabsahannya. Namun, di hari yang sama dia menelepon dari Taba dan mengatakan dia ditahan polisi Mesir.
"Setelah
dia menyelesaikan wajib militernya, dia mendukung Palestina. Dia
menyewa apartemen di kamp pengungsi di Betlehem untuk membuktikan
kepada warga setempat bahwa ada orang Israel yang menginginkan
perdamaian," tambah Svetlana.
Sumber :
Editor :
Ervan Hardoko (pks pariaman selatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar