Minggu, 30 Desember 2012

WAKO MARABO

Written By oyong liza on Senin, 24 Desember 2012 | 01:33


PARIAMAN, Investigasi News—Adalah fakta yang tak bisa dipungkiri. dari sebahagian paket proyek yang ada di Kota Pariaman di sepanjang tahun 2012 ini dikerjakan oleh ipar-ipar Walikota Pariaman, alhasil kesemrautan dan ketidakberesan pekerjaan di lapangan yang ditemukan oleh awak media ini menjadi publikasi yang membuat merah rumpun telinga sang walikota.

selain persoalan proyek tak beres yang dikerjakan ipar-ipar dan keluarganya itu Mukhlis Rahman juga berstatus sebagai tersangka dalam proyek mark’up pembelian tanah di Karan Aur yang saat ini kasusnya masih menggantung “entah di bumi entah di langit “, ungkap salah seorang yang pernah dekat dengannya.

Dari keterangan kontributor Investigasi News beberapa waktu lalu, disuatu malam sekitar pukul 20.00 Wib bertempat di pendopo Rumah Dinas Walikota Pariaman, ketika hendak diverifikasi wartawan seputar ketidakberesan pekerjaan proyek-proyek yang ditenggarai dikerjakan oleh ipar-iparnya mendadak Walikota Pariaman ini tabik rabo sembari mengucapkan kata-kata dengan nada tinggi.

“Wako terlihat berang saat disinggung salah satu proyek yang dikerjakan adik iparnya, yakni, proyek irigasi Batang Kapau yang pernah dimuat Investigasi News. Dimana proyek tersebut ditemukan kualitas bangunannya tidak sesuai spec teknis, “ungkap Syamsul kontrobutor koran ini.

Dikatakannya, seketika sang wako menekan nomor di telephon selulernya sembari berucap, “Pak Jhon kalau memang proyek itu tidak sesuai spec jangan di PHO, kapan perlu dipublikasikan saja, “kata wako ucapnya menirukan.(Jhon yang dimaksud adalah Kadis PU Kota Pariaman)

karena suasana yang tidak kondusif kontributor Investigasi News lalu beranjak keluar hendak meninggalkan pendopo Walikota Pariaman itu. Namun selepas pintu gerbang pendopo yang dipagar tembok setinggi 2 Meter tersebut Syamsul dan Yuheldi (dua orang wartawan kontributor koran ini) dicegat atau dihadang oleh salah seorang adik ipar sang wako, sehingga terjadilah sedikit cekcok dan perang mulut.

Menurut Syamsul, "selain dicegat oleh adik ipar wako itu, juga ada mengiring sebuah mobil avanza silver yang diduga kuat mobil pribadi Kadinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman dimana pada kaca belakangnya bermerek “Sabiduak Sadayuang”, namun tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan." Ujarnya .

Seperti yang pernah diberitakan Investigasi News pada edisi: 52 dengan judul: Proyek Irigasi Batang Kapau Rp.1,2 M CV Alif Agung Bermasalah “Pengawas Takut Tegur Kontraktor Adik Ipar Wako Pariaman” Proyek Irigasi Batang Kapau yang membelah jalan By Pass Jati, salah satu dari sekian banyak proyek bermasalah yang dikerjakan oleh adik ipar sang wako.

Dimana proyek senilai Rp. 1.031.747.000,- dengan kontrak Nomor: 024/ SPP/ DPU.PRM.2012 dengan waktu pelaksanaan 150 (seratus lima puluh hari kalender) dimulai 22 Juni 2012 dan berakhir 18 November 2012 yang diawasi langsung Dinas PU Kota Pariaman. Ternyata tidak terawasi, pasalnya dinding irigasi setinggi 1,5 M dan lebar lebih kurang 30 Cm tersebut sudah ada yang bolong dibagian bawahnya.

Ketika ditanyakan pada salah seorang tukang yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengakui bahwa bagian bawah pasangan batu koporannya hanya setelah 15 Cm. Padahal seharusnya untuk koporan tersebut harus lebih tebal dan bahkan ada beberapa titik temuan Investigasi News pada pasangan irigasi tersebut yang tidak memakai koporan.

Akibatnya setelah terjadinya hujan dan permukaan air tinggi dan deras maka pinggiran pasangan batu dinding irigasi sudah pada berlobang (keropos) di bawahnya.

Dan ini akan berakibat pasangan dinding irigasi akan mudah terban seperti yang terjadi pada salah satu proyek irigasi yang berada di tengah Kota Pariaman beberapa waktu lalu.

Pekerjaan pembangunan irigasi yang dikerjakan oleh CV. Alif ini diprediksi tidak akan dapat bertahan lama, dikarenakan banyak terjadi penguranan volume dalam pengerjaannya.

"Diprediksi kontraktor hanya mengutamakan keuntungan semata dan tidak mengutamakan mutu pekerjaan. "  selayaknya penegak hukum melakukan pemeriksaan atas proyek tersebut, ungkap salah seorang petani setempat.

Sementara itu ,ujar Bakrizal, " milayaran rupiah uang Negara akan terbuang percuma dikarenakan pekerjaan pembangunan irigasi yang asal-asalan." dengan nada sengit.

Maka petani dan masyarakat yang memanfaatkan saluran irigasi tersebut tidak akan dapat lebih lama menikmati saluran irigasi ini. Diduga DPU Kota Pariaman hilang nyalinya karena berhadapan dengan adik Ipar Walikota Pariaman , Mukhlis Rahman. 
 (pkspiaman)

 (Ferry/Zal/SS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar