Sabtu, 5 Januari 2013
Mingguan Inggris, The Week mengkritik kubu anti hasil referendum konstitusi baru Mesir.
Mingguan The Week menulis, sikap keras kepala kubu oposisi Mesir
menolak hasil referendum konstitusi baru negara ini yang menunjukkan
tuntutan rakyat, sejatinya sebuah indikasi bahwa kubu oposisi Liberal
Mesir bukan saja tidak puas dengan demokrasi namun mereka juga tidak
konsisten dengan sistem ini.
Terkait dengan sikap para pemimpin kubu Liberal Mesir yang melecehkan
tuntutan warga sipil negara ini Media Inggris ini menulis, “sikap
seperti ini menunjukkan bahwa mereka menilai warga kelas bawah tidak
memiliki hak suara.”
The Week seraya menekankan kubu Islam mendapat dukungan dari kalangan
akademisi warga kelas menengah menyebut bahwa mayoritas kubu sekular
Mesir memiliki hubungan ideologi dengan rezim terguling Hosni Mubarak.
Dengan demikian keberadaan kubu seperti ini patut dicurigai.
Menurut The Week, itikad baik Ikhwanul Muslimin tahun lalu di Mesir
seperti mendirikan sekolah dan rumah sakit di seluruh wilayah negara
ini serta memberi bantukan finansial kepada fakir miskin ketika rezim
Mubarak tak mampu melakukannya, merupakan faktor dukungan besar rakyat
kepada kelompok ini serta membuat popularitas Ikhwanul Muslimin
terdongkrak, bahkan sebelum meletusnya revolusi rakyat 25 Januari 2011.
[pelitaonline] (pks pariaman selatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar