Jumat, 15 Februari 2013

ALLAH MAHA TAHU

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui, bahwa engkau sembahyang malam hari, kurang dari dua pertiga malam dan ada yang seperduanya dan ada pula yang sepertiganya, Bersama-sama dengan segolongan orang-orang yang bersama engkau. Allah menentukan kadar (waktu) malam dan siang. Dia mengetahui, bahwa kamu tiada dapat menghinggakannya (menentukan kadar malam itu), maka Allah menerima tobatmu, sebab itu bacalah apa-apa yang mudah di antara Al-Qur'an. Dia mengetahui, bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan yang lain berjalan di muka bumi, mencari (rezeki) Allah dan ada yang lain lagi berperang di jalan Allah. Sebab itu bacalah apa-apa yang mudah diantaranya (Qur'an) dan dirikanalah sembahyang dan berikanlah zakat dan piutangilah Allah dengan piutang yang baik (berderma). Apa-apa kebaikan yang kamu usahakan untuk dirimu, akan kamu peroleh disisi Allah kebaiakan pula dan pahala yang terbesar. Minta ampunlah kamu kepada Allah, sungguh Allah Pengampun lagi Penyayang". (Qs. Al-Muzzammil: 20).

Pada mula-mulanya Nabi Muhammad serta sahabatnya sembahyang pada malam hari saja, karena menyembunyikan diri dari orang-orang kafir. Sebab itu Nabi sembahyang kadan-kadang seperdua malam, bahkan ada yang kurang dan ada pula yang lebih. Kemudian Allah memerlukan sembahyang yang lima, serta menyiarkan agama dengan berterang-terang, sedang sembahyang malam itu hanya menjadi shalat sunat saja, dinamakan shalat Tahajud. Maka adalah shalat malam, yang perlu hanya shalat Magrib dan 'Isya saja.
Hikmahnya demikian itu, ialah karena Allah mengetahui, bahwa diantara kaum Muslimin ada yang sakit, ada yang berdagang (berniaga) dan ada pula yang berjuang pada sabilillah (Jihad dijalan agama Allah). Sebab itu tiadalah diwajiban bagi mereka itu sembahyang malam,selain dari Magrib dan Isya.
Dalam ayat ini Allah menyamakan orang berdagang dengan berjuang pada sabilillah, karena kedua-duanya itu sama-sama penting untuk kemajuan agama dan negara. Berkata Abdullah bin Mas'ud: ,,Orang yang membawa barang dagangan dari kota kekota yang lain dengan hati sabar dan karena Allah, lalu dijual menurut harga hari itu, adalah ia masuk golongan orang-orang syahid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar