Jumat, 15 Februari 2013

Oknum Pejabat Berkaca Gelap, Masyarakat Kecewa


Jumat, 15 Februari 2013 - 13:53:00 WIB

PARITMALINTANG, SO--Kepindahan pusat pemerintahan Kabupaten (Kantor Bupati) Padang Pariaman ke Paritmalintang, Kecamatan Enam Lingkung, sejak akhir Oktober 2012 sepertinya belum begitu memberikan nilai manfaat kepada masyarakat setempat. Masalahnya, oknum-oknum pejabat yang berkantor atau berurusan ke kantor bupati dimaksud terkesan menutup diri dan menjaga jarak dari warga.

Keluhan bernada kecewa itu diungkapkan sejumlah warga Pasa Dama, Paritmalintang, kepada wartawan www.sumbaronline.com. Menurut mereka, oknum-oknum pejabat itu, terutama yang menumpang atau mengendarai mobil dinas terkesan alergi dengan udara di sepanjang jalan yang mereka lewati menuju dan dari kantor bupati.

“Itulah mungkin mengapa mereka selalu atau cendrung menaikkan kaca jandela mobil dinas,” cetus seorang warga yang meminta namanya tidak ditulis.

Tak hanya sekadar tertutup, kaca jendela mobil dinas oknum-oknum pejabat itu pada umumnya dilapisi plastik berwarna gelap yang hanya tembus pandang dari dalam mobil.

“Akibatnya kami tidak mengetahui apakah yang berada di dalam mobil dinas itu benar-benar pejabat pemerintah atau orang lain, atau oknum itu sedang bersama pasangan terlarang,” kata warga itu lagi.

Mereka meminta, minimal dari Simpang Pasa Dama di Jalan Raya Padang – Bukittinggi menuju kantor bupati atau sebaliknya para pejabat Pemkab Padang Pariaman menurunkan kaca jendela mobil dinas. “Kami mengenal wajah-wajah para pejabat pemkab. Kalau pun mereka tak sempat mampir ke rumah kami, dapat melihat dari pinggir jalan pun cukuplah.”

Dihubungi secara terpisah, Kamis (14/2), sopir Mobil Dinas Bupati Titra Junaidi menjelaskan, khusus mobil dinas yang dia kendarai tak pernah menaikkan kaca dalam perjalanan dari Simpang Pasa Dama ke kantor bupati atau sebaliknya. Begitu pula ketika melewati jalan-jalan di perkampungan, kecuali di jalan raya. “Tak dibolehkan Bapak,” ujarnya.

Menurut Titra, Bupati Ali Mukhni lebih suka naik mobil dinas tanpa mengaktifkan perangkat pengatur udara (air conditioning / AC) walaupun udara di luar mobil cukup panas atau sedang turun hujan.

“Saya baru berinisiatif menaikkan kaca mobil dan menghidupkan AC jika bapak tertidur dalam perjalanan,” kata Titra pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar