Jum'at, 27 Rabiul Awwal 1434 H / 8 Februari 2013 09:45
(Arrahmah.com)
– Rasulullah Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa sallam) adalah orang
terhebat dalam sejarah umat manusia. Pernyataan demikian tidak
mengejutkan bila dikatakan oleh seorang Muslim. Tetapi pernyataan
tersebut keluar dari perkataan seorang ulama Hindu di India. Ulama itu
juga mengatakan bahwa belajar dan memahami Islam, kehidupan Nabi
(shalallahu ‘alaihi wa sallam) dan ajarannya adalah sumber terbaik.
“Kita sedang berbicara tentang Nabi Muhammad (shalallahu ‘alaihi wa
sallam) dan kita harus ingat baik-baik dalam ingatan kita bahwa dia
adalah individu terhebat dalam sejarah. Jika setiap orang ingin
mengetahui tentang Islam, harus menilai Islam dari kehidupan Nabi dan
ajarannya,” demikian kata Ulama Hindu terkemuka, Swami Lakhsmi
Shankaracharya, seperti dikutip Islamonline.
Ketika memberikan ceramah tentang “Sirah Nabi” yang membahas tentang
karakter mulia Nabi Muhammad dalam sebuah konferensi bulan lalu. Swami
yang juga merupakan founder Jan Ekta Manch, mengatakan bahwa perdamaian
dan perikemanusiaan adalah inti ajaran Islam.
“Ini adalah kewajiban setiap Muslim berdasarkan agama mereka untuk
menyelamatkan dan melindungi umat manusia, Nabi Muhammad (shalallahu
‘alaihi wa sallam) selalu memaafkan musuh-musuhnya dan menunjukkan
kesabaran ketika ia dicelakai oleh orang lain, ini adalah moral
ajarannya yang membuat Islam sebagai agama internasional,” katanya.
Dia juga mengutip sejarah “Fathu Makkah” (Pembebasan Makkah) ketika
musuh-musuh Islam diberikan kebebasan sepenuhnya. Terkait Jihad, dia
membenarkan bahwa diizinkan untuk berperang bagi mereka yang diperangi
berdasarkan ayat Al-Qur’an surat Al-Hajj [22]: 39, dan juga membenarkan
bahwa Islam mengajarkan etika berperang yaitu tidak boleh
berlebih-lebihan.
Perlu disebutkan bahwa Swami pada awalnya sangat mengkritik keras
Islam dan Jihad. Dia pernah menganggap Islam adalah akar dari terorisme
global. Pemikirannya ini dibentuk karena ia mempelajari Islam
berdasarkan sumber-sumber yang memiliki pandangan negatif terhadap
Islam. Kemudian ia menulis sebuah buku berjudul “The History of Islamic
Terrorism.” Namun, Swami terus mempelajari Islam, ia beralih mencari
sumber-sumber shahih. Swami membaca Kitab Suci Al-Quran dari
lembar ke lembar dan mempelajari sejarah hidup Nabi Muhammad (shalallahu
‘alaihi wa sallam).
Akhirnya, ia sadar bahwa ia salah paham terhadap Islam. Swami
mengakui kesalahannya dan memutuskan untuk menulis bantahan terhadap
sumber-sumber negatif itu dalam sebuah bukunya yang berjudul “Islam –
Aatank ya Aadarsh” yang artinya “Islam – Teror atau Jalan yang Ideal.”
Dalam buku tersebut, ia mengklarifikasi bahwa Islam adalah agama yang
damai dan bahwa Muslim berjihad untuk mempertahankan diri dan menegakkan
perdamaian, bukan aksi terorisme sebagaimana yang dituduhkan.
Konferensi itu digelar oleh Jamaat-e-Islami Hind, Bihar, dan kepala
daerah organisasi tersebut, Nayyaruzzaman, menjadi pemimpin konferensi
tersebut. Dia menekankan pada pengetahuan yang benar tentang Islam dan
bertindak sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad.
(siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar