Rabu, 06 Februari 2013

Subhanallah, Warga Solo Makin Simpati dengan PKS pasca 'Kasus LHI'


Kamis, 07 Februari 2013

SOLO - Selain tidak menyurutkan berbagai aktivitas kepartaian, ‘musibah' yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhir-akhir ini ternyata semakin memperkuat barisan dakwah. Banyak cerita di lapangan. 
Banyak masyarakat yang bersimpati dengan PKS, banyak kader yang awalnya kurang bersemangat semakin bersemangat, banyak yang awalnya sekedar simpatisan, belum ngaji mau ikut megaji ilmu Islam bersama dengan kader PKS. 
Cerita-cerita baik, ini terekam dalam obrolan kami sesama kader dalam forum perbincangan dunia maya. Tidak ada kata putus asa, tidak juga obrolan untuk menyalahkan pihak-pihak lain apalagi qiyadah, tidak ada kata selain berucap syukur Alhamdulillah, Allah mengingatkan kepada semua orang ternyata dakwah ini jalan yang terjal, penuh rintangan dan membutuhkan uluran tangan dari orang-orang yang terpanggil untuk kembali memperkuat barisan.
Diantara banyak cerita itu disampaikan kader yang membersamai masyarakat:
Bu Intan pengelola majelis ta’lim mengabarkan kabar dari ibu-ibu kelompok pengajian Jamiatun Nisa di Bulakindah, Laweyan. Setelah diisi Pak Ghofar (anggota dewan dari PKS Solo) dua bulan lalu, baru saja hari ini ketua pengajian Jamiatun Nisa yang sangat kritis dalam masalah-masalah politik dan keagamaan menghubungi saya kembali. "Mbak Intan, bulan ini pembicara di pengajian kita Pak Ghofar lagi njih. Banyak hal yang ingin saya diskusikan dengan beliau." Saya langsung jawab, "Njih, insya Alloh saya sampaikan ke beliau Bu."
Subhanalloh, Maha Suci Allah.. bahkan berita-berita yang miring tentang kita tidak mengubah keinginan untuk menghadirkan Pak Ghofar dalam pengajian rutin jamiatun nisa. Padahal sejak awal saya sudah memperkenalkan ke ibu-ibu bahwa Pak Ghofar adalah anggota dewan PKS. Semoga keberkahan terlimpah pada jamaah dan dakwah melalui partisipasi kita dalam masyarakat. “Subhanalloh, bersyukur luar biasa berada dalam barisan dakwah ini. ” (Intan, Laweyan)
Cerita tentang orang yang biasanya sentiment tinggi dan sangat kritis terhadap berita PKS juga terasa berbeda setelah terjadi di tengah 'musibah' yang menimpa ust LHI ( Presiden PKS). Salah satu kader laweyan lainnya menceritakan. “Pada Ahad, 3 Februari, saya menyengaja jemput istri yang mengajar di SMA Al Islam dan sholat dhuhur di sana untuk menemui konstituen di sana (teman2 guru) yang biasanya kritis ketika lihat berita PKS. Ketemu teman yang selama ini meragukan 'dakwah' lewat parlemen karena jihad kok enak2 dan duit banyak ndak ada perjuangannya blas. Bayangan saya  dia akan komentar lebih miring terhadap PKS. Di luar dugaan ternyata dia berkomentar : 'Lha yen iki dakwah tenan Mas, wis mulai dimungsuhi amerika'. Pernyataan seperti ini ternyata muncul setelah dia melihat pidato Ustadz Anis Matta.” (abgois, laweyan)
Cerita menarik lain juga dari baksos pengobatan gratis yang rutin diadakan tiap Senin (3/2) di Rumah Ibu Moktiningrum (Ketua Bidang Perempuan DPC PKS Serengan). Pada hari Senin kemarin, yang datang ingin berobat ternyata lebih banyak dari biasanya. Tapi ada yang lebih unik. Biasanya dokter yang datang cuma satu yang disediakan oleh tim pengobatan gratis. Namun, pada hari itu, kedatangan seorang dokter lagi yang membantu.
Beliau adalah dokter sekaligus pengelola sebuah apotik di Kratonan, Serengan yang dulu banyak membantu baksos PKS sebelum pemilu 2009 secara sukarela. Setelah pemilu beliau vakum dari kegiatan PKS. Ternyata beliau tadi menyatakan ingin membantu lagi baksos2 PKS setelah mendengar 'musibah' itu. Kamis 'musibah' menimpa, Senin sudah berperan berkontribusi. Keterpanggilan yang sungguh cepat..& indah... (Joko Tri, Serengan)
Cerita dari jejaring twitter juga ada simpatisan yang menyatakan ingin bergabung untuk aktif ngaji dengan PKS akun dengan nama Penyemai Benih Cinta @RiveKiyosaki bertanya “Bang @hafidz_ary, kalo ngaji PKS di daerah Solo, info yg anda ketahui di mana? Syukron” info ini kemudian di diteruskan ke akun @PKSKotaSolo dan Alhamdulillah sedang diproses..
Menanggapi banyaknya cerita-cerita baik seperti ini, Ketua Bidang Pembinaan Kader DPD PKS Surakarta, Ust. H. Hatta Syamsudin, Lc menyampaikan testimoni, 
“Alhamdulillah atas banyaknya hikmah yang bermunculan min haitsu la yahtasib .. Tidak diduga-duga. Pada kamis atau sehari sebelum diangkatnya Ust. Anis Matta menjadi presiden PKS saya sempat ngetwit: ‘Bagi yg menelaah sejarah tak perlu gundah, seluruh episode kerumitan ini hanyalah akan melahirkan mereka-mereka yang layak mewarnai sejarah’ Subhanallah ... Nampaknya mereka yang layak mewarnai sejarah kini mulai bermunculan. Presiden Anis Matta Sang Soekarno muda dan ketangguhan kader-kadernya hingga tingkat bawah . Barokallahu fiikum… Allahumma tsabbit aqdaamana wa waffiq qoodatana”.

*foto: Ust. H. Hatta Syamsudin, Lc, Ketua Bidang Pembinaan Kader DPD PKS Surakarta

fadilah dpc pks pariaman selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar