Jumat, 08 Februari 2013

Tunisia Memanas, Seorang Polisi Koma Usai Dipukuli Demonstran

Jumat, 08/02/2013 16:53 WIB

Rita Uli Hutapea - detikNews
Chokri Belaid (AFP)
Tunis, - - Tunisia memanas. Kerusuhan-kerusuhan pun terus terjadi sejak kematian seorang pemimpin oposisi. Bahkan seorang polisi saat ini dalam keadaan koma usai dipukuli para demonstran di kota Gafsa.

Dalam insiden itu, para demonstran juga membakar sebuah kantor polisi. Demikian disampaikan kepolisian setempat seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (8/2/2013).

Dalam insiden yang terjadi hari Jumat ini, Walid Marzouki diseret keluar dari mobilnya dan dipukuli oleh sekelompok pemuda yang marah. Polisi itu kemudian dibawa ke rumah sakit dan saat ini dalam keadaan koma di ruang ICU rumah sakit Gafsa.

Sejumlah kerusuhan juga terjadi kemarin, Kamis (7/2) di Gafsa. Kerusuhan itu terjadi setelah tewasnya pemimpin oposisi sayap kiri Chokri Belaid pada Rabu, 6 Februari lalu. Dalam kerusuhan tersebut, para demonstran melemparkan bom-bom molotov ke arah polisi, yang melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa.

Belaid tewas ditembak pada Rabu (6/2) pagi waktu setempat, saat dia meninggalkan kediamannya di Tunis, ibukota Tunisia. Keluarga Belaid menuduh partai berkuasa Ennahda berada di balik kematian politikus sayap kiri itu.

Sementara Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali menyebut pembunuhan Belaid sebagai aksi terorisme terhadap Tunisia. "Pembunuhan ini adalah tindakan kriminal. Ini aksi terorisme tak hanya terhadap Belain namun juga terhadap seluruh Tunisia," kata Jebali yang berasal dari Partai Ennahda.

Jebali berjanji bahwa pemerintah akan sekuat tenaga mengungkap pembunuhan ini dan menangkap pembunuh Belaid.

Belaid adalah pemimpin Partai Patriot Demokratik yang merupakan oposisi pemerintah. Partai ini kerap mengkritik kebijakan pemerintah Islam Tunisia. Partai pimpinan Belaid ini menjadi bagian koalisi partai politik yang menentang pemerintah Tunisia.  dpc pks pariaman selatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar