Jumat, 08 Maret 2013
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tengah diterpa masalah setelah
salah satu pucuk pimpinannya, Luthfi Hasan Ishaq, ditangkap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba melesat dalam pertarungan
pemilihan kepala daerah di Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Dua pasangan calon yang diajukan partai ini di dua daerah itu, yakni
Ahmad Heryawan-Dedy Mizwar (Jabar) dan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry
(Sumut), mendapat perolehan suara terbanyak. Padahal, ketika kasus
Luthfi Hasan mencuat, banyak prediksi yang menyebut PKS akan babak
belur. Apa rahasia PKS bangkit dari masalah?
Presiden PKS Anis Matta mengungkapkan, kunci kebangkitan partainya
terletak pada kemampuan mental para kadernya. Mental para kader itu
disebut Anis layaknya logo sepatu olahraga “Nike”.
“Kami terinsipirasi Nike. Kami bisa terpeleset suatu waktu, tapi kami
harus punya cara naik. Grafik Nike kami coba ikuti dengan penanganan
manajemen turn around, bagaimana kami memutarbalikkan arus, kemudian
balik bangit dari titik nadir,” ucap Anis di Gedung Kompleks Parlemen,
Kamis (7/3/2013) malam.
Selain itu, untuk membangun mentalitas para kader PKS, Anis mengaku
dirinya kerap mendatangi kader di daerah. Saat berkunjung ke daerah itu,
dia memberikan pandangan bahwa para kader harus mengakui kesalahan
dalam kasus sebelumnya kepada masyarakat.
“Kami bicarakan ke masyarakat bahwa kami ini manusia bisa punya salah,
tapi tidak berarti tidak punya cara memperbaiki diri. Satu masalah
jangan digeneralisir di tempat lain, bicara apa adanya dengan jujur.
Masyarakat akan menangkap masalah ini dengan lebih dewasa,” kata Anis.
Anis melihat, dengan adanya dua kemenangan di Jawa Barat dan Sumatera
Utara itu, PKS semakin percaya diri lantaran memiliki modal kuat di
Pemilu 2014 mendatang. “Setelah dua kemenangan itu, partai kami siap
untuk take off,” ucap mantan Wakil Ketua DPR ini.
Anis menuturkan, kemenangan Gatot-Tengku Erry di Sumatera Utara ini
membuat tafsir yang baik bagi PKS. Pasalnya, Sumatera Utara berbeda
karakteristik masyarakatnya dibandingkan Jawa Barat. Sumatera Utara,
ucap Anis, terkenal heterogen, baik dari sisi agama maupun suku.
“Saya katakan bahwa ini kemenangan di tengah masyarakat plural. Sumut
adalah Indonesia kecil, bisa menang di sana alhamdulillah. Artinya, PKS
diterima dalam masyarakat plural, insya Allah, ke depan, partai kami
diterima dalam masyarakat plural yang lebih luas lagi,” ucap Anis Matta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar