Selasa, 05 Maret 2013

Muslim Sri Langkah Akankah Bernasib Seperti Muslim Rohingya?



Islamedia - Kaum muslimin Sri Lanka adalah minoritas. Populasi mereka 30% dari keseluruhan jumlah penduduk yang mayoritas beragama Buda. Meskipun selama ini kerukunan antara umat beragama di sana cukup kondusif, namun belakangan ini mulai muncul dan santer seruan yang memojokkan kaum muslimin.

Sebuah gerakan Buda yang dicirikan beraliran ekstrim di Sri Lanka bernama Budu Balasena baru-baru ini mengadakan pertemuan tahunan mereka yang dihadiri ribuan anggotanya dan dihadiri oleh para Bikhsu Buda dan lainnya.

Di antara hasil keputusan yang mereka publikasikan adalah menuntut pemerintah Sri Lanka untuk mengambil sejumlah kebijakan yang disinyalir sebagai upaya menyudutkan kaum muslimin di sana. Di antara tuntutan yang mereka ajukan adalah;

- Menghentikan program labelisasi halal yang dikelola oleh Persatuan Ulama Sri Lanka terhadap makanan yang beredar di pasaran.
- Menuntut diusirnya para dai dari Luar Negeri.
- Menuntut penghentian pembangunan masjid dengan bantuan dana dari negara-negara Islam.
- Menuntut penghentian pengiriman TKW khususnya ke negara-negara Timur Tengah.
- Menuntut agar Organisasi Ulama Sri Lanka dibubarkan.

Terang saja, tuntutan kelompok ekstrim tersebut ditolak mentah-mentah kaum muslimin.
 Organisasi Ulama Sri Lanka sudah membuat pernyataan resmi yang menolak seluruh tuntutan itu.

Sebelum itu, beberapa tindakan anarkis yang menimpa kaum muslimin di Sri Lanka kerap terjadi. Sebuah masjid bernama Jami Muhyiddin, di kota Horombora di Provinsi Jali, diserang orang tak dikenal, sementara pihak keamanan tidak mengambil tindakan pengamanan yang semestinya.

Kaum muslimin sudah menuntut pihak terkait agar pelaku anarkis tersebut segera disidik dan mengungkapnya secara transparan kepada publik.

Sebenarnya, kaum Budha dan pemerintah Sri Lanka selama ini cukup toleran dan memberikan ruang gerak yang cukup bagi minoritas muslim di sana, akan tetapi perkembangan terakhir tampaknya ada pihak-pihak yang disinyalir berasal dari luar ingin membangkitkan kebencian kaum Budha terhadap kaum muslimin di sana. Sejauh ini kaum muslimin disana berusaha menahan diri dan tidak terpancing melakukan kekerasan untuk menghadapi provokasi kelompok ekstrim tersebut, seraya mereka berupaya mengedepankan dialog dan pendekatan politik kepada pemerintah yang berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar