Tampilkan postingan dengan label Bumi Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bumi Islam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Juli 2016

Udangan Terbuka Takbiran Keliling Oleh FPI, Ahok Pasrah Dan Mohon Takbiran Tidak Usah Pakai Nama FPI Dong

Front Pembela Islam(FPI)
RMEDIA, JAKARTA,--Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengimbau kepada warga Jakarta dapat merayakan malam takbiran dengan tertib dan sesuai aturan yang berlaku.
Ahok tidak sepakat dengan seruan ormas Front Pembela Islam(FPI) yang mengajak masyarakat melakukan takbiran keliling Kota Jakarta.
“Memang FPI resmi ya? Resmi tidak sih ormasnya? Takbiran tidak usah pakai nama FPI dong. Takbiran, takbiran saja,” ujar Ahok di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/7/2016).
Ahok menyerahkan sepenuhnya pengawasan, keamanan dan ketertiban malam takbiran kepada Polda Metro Jaya.
“Tanya sama Dirlantas. Bukan kita itu (kewenangannya). Tanya nih langsung ke Pak Dirlantas,” ujarnya sambil menunjuk Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Syamsul Bahri, yang berada di sebelahnya.
Syamsul mengatakan, kegiatan malam takbiran nanti sudah ada standar operasional dan prosedur (SOP) yang akan diberlakukan. 
Menurutnya, masyarakat hanya boleh melakukan takbiran keliling di sekitar kawasan tempat tinggal mereka masing-masing.
“Jadi memang kita sudah ada SOP-nya, sudah dibagi per wilayah. Jadi sudah tidak ada, misalkan Jakarta Timur malam Lebaran ke Jakarta Barat. Bolehnya di Jakarta Timur saja, atau zonanya. Kita sudah buat zona. Jadi tidak ada yang crossing(keluar zona),” katanya.
Untuk itu dia mengimbau warga patuh terhadap kebijakan yang akan diberlakukan tersebut. Sehingga keamanan dan ketertiban dapat terjaga.
“Memang semuanya kan katanya nanti ada yang mengajak ke Bundaran HI. Jadi kami imbau masyarakat, saudara-sauadara saya yang mau ikuti malam takbiran, supaya malam takbirannya di wilayah masing-masing. Tidak boleh arak-arakan, tertib lalulintas harus dijaga,” imbuhnya.
Guna mengantisipasi hal itu, Syamsul mengatakan, pada malam takbiran nanti akan ada 6.252 petugas gabungan dari Polda Metro Jaya, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, dan Satpol PP DKI Jakarta yang akan disiagakan di jalan-jalan dan sejumlah pusat keramaian lainnya di Ibukota.
“Jadi masing-masing petugas sudah ada perwira penanggungjawabnya. Total petugas gabungan yang dikerahkan di Jakarta itu, semuanya 6.252. Gabungan dengan TNI juga Dishub semuanya, termasuk Satpol PP,” tuturnya.[*]
Sumber : tribunnews.com / Senin, 4 Juli 201

Selasa, 29 September 2015

Erdogan dan Generasi Relijius



Erdogan dalam kampanye menjanjikan untuk mendidik generasi relijius. Sejak berkuasa, secara bertahap meningkatkan akses sekolah agama, Imam Hatip baik dalam pembiayaan, kesetaraan dan kualitas.

Perjuangan yang berat karena derajat islamophobia militer dan kelompok sekuler. Sejak Republik Turki berdiri, mereka menjadikan pendidikan agama kelas dua yang dihindari keluarga modern Turki.

Rencana Erdogan meningkatkan kesederajatan sekolah Imam Hatip melalui amandemen UU pada 2004 menghadapi tentangan keras. Kendati lolos di parlemen namun Erdogan menyimpannya di rak, khawatir rencana tersebut menjadi jalan kudeta.

Kini berbeda. Pemerintah Erdogan menyediakan masjid di setiap mahale (setingkat RW), berikut Imam dan Muazzin yang digaji negara. Konon, Imam menerima 3000 TL dan 2000 TL untuk Muazin. Jika 1 TL sekitar 5000 rupiah maka setiap bulannya, mereka menerima gaji antara 15 hingga 10 juta. Honor yang lebih dari cukup untuk hidup normal di Turki.

Sama di kampus. Pemerintah membangun masjid di setiap asrama pemerintah dan yang sempat menjadi kontroversi, memisahkan penghuni laki-laki dan perempuan. Konon secara bertahap, juga disediakan Imam dan Muazin karena beberapa kampus mulai menyelenggarakan shalat jumuah.

Mereka berkewajiban untuk melayani kebutuhan spiritual masyarakat, dari memimpin sholat, mengajar agama secara rutin dan terjadwal hingga penyelenggaraan upacara kematian secara cuma-cuma.

Dalam desain ini, secara bertahap, Erdogan akan sukses memenuhi janjinya. Masyarakat membutuhkan keberadaan para pelayan agama ini. Tidak peduli anda relijius atau bukan, di Turki warga membutuhkan Imam untuk menikah dan saat mati. Namun, saya menyaksikan masjid mulai ramai pada saat sholat jamaah maupun pengajian. Tidak hanya menarik kalangan tua, namun juga muda.

Sabtu, 04 Januari 2014

Apa Maksudnya Aurat Muslimah di Depan Muslimah?





aurat muslimah 268x300 Apa Maksudnya Aurat Muslimah di Depan Muslimah?MENUTUP aurat untuk Muslim itu sudah jelas sekali hukumnya. Sebagai Muslimah, kita diperintahkan menutup aurat yang begitu banyak dengan secara terperinci. Nah, bagaimana syari’ah mengatur soal aurat Muslimah ini?
Aurat artinya anggota badan yang harus ditutupi seorang muslim atau muslimah. Aurat muslimah meliputi aurat yang harus ditutupi pada waktu sholat dan aurat di luar waktu sholat. Aurat muslimah pada waktu sholat adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
Untuk yang kedua, aurat muslimah terbagi menjadi aurat muslimah di depan laki-laki (baik mahrom atau tidak) dan aurat muslimah di depan sesama muslimah dan di depan perempuan non-muslimah.
Ada beberapa pendapat ulama mengenai hal ini, yaitu :
Pertama, menurut Imam Syafi’i (pendiri madzab Syafi’i) dan Imam Hanafi, aurat muslimah di depan laki-laki yang mahrom dan perempuan muslimah atau kerabat dekatnya adalah antara pusar hingga lutut.
Kedua, menurut Imam Malik (pendiri madzhab Maliki) adalah seluruh badan kecuali wajah, kepala, leher, kedua tangan dan kedua kaki.
Ketiga, menurut Imam Ahmad (pendiri madzhab Hambali) aurat perempuan adalah seluruh badannya kecuali wajah, tangan, kepala, kaki, dan betis.
Bagi madzhab Hambali dan Hanafi telapak kaki bukanlah aurat. Oleh karena itu madzhab Hanafi tidak mewajibakan muslimah menutup telapak kaki dalam sholat.
Sedang aurat muslimah di depan perempuan non-muslimah, pendapat Syafi’i dan Hanafi mengatakan bahwa aurat muslimah di depan mereka adalah seluruh badan kecuali yang umum terlihat ketika menjalankan pekerjaan rumah sehari-hari, artinya dalam batas menggunakan pakaian rumah.
Sedang menurut Hambali dan Maliki adalah seperti aurat muslimah di depan muslimah, yaitu antara pusar dan lutut.
Kedua pendapat tersebut bersumber dari panafsiran ayat : 31 surah al-Nur : Katakanlah kepada wanita yang beriman : “hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara-saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara-saudara perempuan mereka, atau “wanita-wanita” (mereka)……”
Menurut Hanbali, kata “wanita-wanita (mereka)” bermakna perempuan pada umumnya, tanpa beda antara perempuan muslimah atau non-muslimah. Maka diperbolehkan bagi muslimah untuk memperlihatkan perhiasannya kepada perempuan non-muslimah apa yang diperbolehkan untuk di perlihatkan kepada muslimah dan muhrimnya.
Sedang Imam syafi’i dan Imam Hanafi menegaskan bahwa kata “wanita-wanita” adalah khusus untuk muslimah, maka tidak dihalalkan bagi muslimah untuk memperlihatkan auratnya ataupun perhiasannya di depan perempuan non muslimah, kecuali dalam batas yang umum dalam menjalankan pekerjaan rumah sehari-hari.
Qurtubi (seorang ulama Maliki) dalam tafsirnya (12/232) menjelaskan “Seorang muslimah tidak boleh membuka auratnya di depan non muslimah, kecuali ia adalah hamba sahayanya, sesuai dengan ayat 31 surah al-Nur”. Ibnu Juraij, Ubadah bin Nasi dan Hisyam al-Qari’ membenci/melarang non muslimah berciuman (cara bersalaman untuk perempuan ala Arab) dan melihat aurat muslimah, mereka menafsirkan kata “dan perempuan-perempuan mereka” dengan muslimah. Ubadah bin Nasi berkata “Umar r.a. pernah berkirim surat kepada Ubadah bin Jarrah, ‘Aku mendengar bahwa wanita non muslimah, di wilayahmu, telah terbiasa masuk ke kamar mandi muslimah, maka jangan lah itu terjadi lagi, karena non muslimah tidak boleh melihat muslimah dalam keadaan terbuka aurat.’” Kemudian Abu Ubaidah menyerukan kepada rakyatnya “Barangsiapa dari kaum wanita (non muslimah) yang memasuki kamar mandi muslimah dengan tanpa alasan yang pasti, maka akan celakalah dia”.
Ibnu Abbas berkata : Seorang muslimah (auratnya) tidak boleh terlihat oleh wanita nasrani atau yahudi, khawatir kalau akan diceritakan kepada suaminya. Selanjutnya Qurtubi menjelaskan “Dalam masalah ini telah terjadi perbedaan antar para ulama. Kalau wanita tersebut hamba sahaya maka boleh saja melihat tuannya muslimah, kalau tidak maka tidak boleh karena telah terputusnya hubungan ukhuwah dengan non muslimah sebagaimana banyak dijelaskan.”
Menurut syeh Atiyah Muhamad Saqr, seorang mufti Mesir : hubungan muslimah dan non muslimah adalah seperti hubungan muslimah dengan non muhrimnya, artinya aurat mereka adalah seluruh badan kecuali telapak tangan dan muka.
Jadi kesimpulannya : wanita muslimah apakah harus berjilbab di depan non muslimah? terdapat dua pendapat ulama. Untuk lebih berhati-hati tentu pendapat kedua akan lebih baik, namun aspek etika dan kemaslahatan agama tetap harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam masalah ini. Meskipun di sana terdapat pendapat yang mengatakan bahwa aurat muslimah di depan muslimah dan di depan laki-laki muhrim adalah antara pusar hingga lutut, namun ini bukan berarti sebatas itu seorang muslimah harus menutupi auratnya, namun yang tersirat dalam ajaran manutupi aurat adalah agar menjaga kesopanan dan tetap berhati-hati dalam bermu’asyarah meskipun dengan muhrim. []

Senin, 29 Juli 2013

Anggota DPR: Pembantaian di Mesir Kejahatan Demokrasi Terburuk


Jakarta - Dunia harus menghentikan kejahatan kemanusiaan yang tengah berlangsung di Mesir. Ini penting untuk mencegah makin banyaknya korban jiwa akibat pembantaian oleh rezim militer.
Anggota Komisi I DPR RI Budiyanto mengemukakan hal itu, Minggu (28/7/2013) di Jakarta. Menurut Budiyanto, apa yang terjadi di Mesir merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, dan pelanggaran terhada piagam Hak Azasi Manusia.
"Bagaimana orang yang melakukan aksi damai ditembaki secara membabi buta. Ini harus dihentikan," katanya dalam siaran pers.
Budiyanto menyatakan, peristiwa pembantaian para pelaku aksi damai oleh rezim militer Mesir merupakan peristiwa paling kelam dalam sejarah demokrasi dunia. Karena itu ia mendesak negara-negara yang selama ini lantang meneriakkan nilai-nilai demokrasi untuk menghentikan aksi ini.
Budiyanto berpandangan, aksi rezim militer Mesir sudah melampaui batas. Pertama, melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah, yang dipilih melalui proses demokrasi. Kedua, melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat yang juga menyampaikan aspirasi secara demokratis. Ketiga, memberangus media-media yang menyampaikan fakta sesungguhnya yang terjadi di Mesir.
Ketiga hal itu cukup menjadi bukti bahwa pemerintahan hasil kudeta dan militer Mesir telah melakukan kejahatan serta melecehkan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
"Ini kejahatan demokrasi paling buruk sepanjang sejarah," kata Budiyanto.
Peran Indonesia
Lebih lanjut Budiyanto meminta dunia Islam melalui organisasi konferensi Islam (OKI) berperan aktif untuk menghentikan pembantain di Mesir. Indonesia sebagai negara demokrasi yang cukup berpengaruh di dunia Islam bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kebiadaban militer Mesir.
Indonesia, kata Budiyanto, dapat menggalang solidaritas dunia Islam untuk mendesak rezim militer di Mesir menghentikan segala aksi pembantaian terhadap rakyatnya sendiri.
"Indonesia dapat berperan mencegah makin buruknya situasi di Mesir. Kita berharap Presiden SBY segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan di Mesir," tegas Budiyanto lagi.
Budiyanto berpandangan, nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi di Mesir harus ditegakkan. "Hanya dengan itu Mesir tidak akan terjebak dalam konflik berkepanjangan seperti di Irak, Afghanistan, atau Suriah," jelas Budiyanto. (detik)
 

Minggu, 28 Juli 2013

Penembak Jitu Betebaran di Mesir



Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.
Militer Mesir berjaga-jaga di sekitar lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Organisasi hak asasi manusia (HAM) non-pemerintah, Human right Watch (HRW) menyatakan hampir semua korban tewas dalam insiden bentrokan antara Ikhwanul Muslimin dan militer Mesir dikarenakan peluru tajam. 
Tim pencari fakta dari lembaga berbasis di New York, AS, ini melansir laporannya terkait konflik Mesir, Ahad (28/7). Dalam laporan yang dialansir oleh The Daily News Egypt, Ahad (28/7) dikatakan 70 kematian di titik terparah bentrok tewas dengan luka tembak di bagian kepala dan dada. 
Titik terpanas dalam bentrokan saat Jumat (26/8) itu berada di atas jembatan October Bridge. Tim HRW mengatakan kebanyakan korban ditembak dari jarak jauh. Hal itu mengarah pada pasukan elite militer di bawah Komando Pasukan Keamanan Pusat (CSF) di ibu kota, Kairo. 
Satuan ini adalah para serdadu angkatan darat yang ditugaskan untuk menjadi regu penembak jarak jauh atau sniper. Sedangkan di tempat lain, tepatnya di Masjid Rabaa al-Adawiyah Kota al-Nasr, HRW melaporkan delapan aktivis Ikhwanul Muslimin tewas dalam tembakan dari jarak dekat. \
''Lima diantaranya tembus di bagian kepala. Selebihnya bolong di leher dan bagian dada,'' begitu kata laporan itu.
Kordinator HRW untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara Nadim Houry mengatakan penggunaan senjata api dalam skala mematikan adalah bentuk kepanikan militer dan pemerintahan sementara di bawah Presiden Mesir interim Adly Mansour. 
''Senjata sepertinya terpaksa untuk menegakkan kebutuhan atas ketertiban terhadap massa demonstran pro-Mursi,'' kata dia.  

Kemenangan Demonstran Pro Mursi di Bulan Ramadhan



Oleh Irsyad Syafar
Ketua DSW PKS Sumbar 2005-2013

Walau sebulan sudah mereka berkumpul dan berdemonstrasi di medan-medan utama mesir: Rab’ah Adawiyah, An Nahdhah, Al Ittihadiyah, Alexandria, manshourah, sinai dan lain sebagainya. Walau ratusan sudah nyawa yang melayang saat shalat shubuh, shalat qiyam, menjelang sahur dan waktu-waktu lainnya. Dan ribuan lain yang terluka oleh peluru para tentara preman-preman bersenjata.
Walaupun sampai hari ini Mursi belum juga kembali menempati jabatan dan amanah rakyatnya sebagai presiden, bahkan tidak tahu dimana posisinya beserta istri dan anak-anaknya, malah diperpanjang penjaranya 15 hari lagi oleh pengadilan mesir dengan tuduhan menjalin komunikasi dengan Hamas di Palestina. Walaupun itu semua, tapi para pejuang kebenaran, demonstran pro  Mursi telah meraih banyak sekali kemenangan pada ramadhan ini.
Kemenangan pertama adalah, mereka telah berhasil membuat bersatunya mayoritas berbagai kekuatan Islam di mesir, mengusung kepentingan bersama yang lebih besar. Mereka menjadi punya lahan latihan yang riil untuk bekerjasama dan saling menguatkan serta saling membantu.
Mereka secara bergantian tampil di panggung-panggung utama, berkolaborasi secara apik dan saling mendekatkan, menyeragamkan, menguatkan ide, gagasan, pemahaman bahkan langkah perjuangan. Dan ini merupakan kemenangan besar. Bahkan, mengatur para demonstran yang jutaan jumlahnya, mengamankan mereka dari para penyusup, mensuplai makanan untuk sahur dan berbuka, mengatur relawan dan para dokter untuk menghadapi korban tembakan, mempertahankan ruh jihad dan semangat untuk tetap tsabat di lokasi acara utk waktu yang lama dengan fasilitas sangat terbatas, memenuhi kebutuhan MCK dan lain sebagainya, itu semua adalah pekerjaan besar sekaligus berat yang telah dilaksanakan dengan baik oleh pemuda-pemuda dari berbagai gerakan, jamaah, unsur dan organisasi.
Kemenangan kedua, berhasilnya mereka membuka mata, wawasan, serta cara pandang banyak ulama, baik di dalam mesir ataupun di luar mesir, yang selama ini mungkin cendrung menutup diri, menjauh dari medan politik, relatif dianggap parsial, atau terkesan ta’ashshub golongan, dan lebih mengutamakan pengajian di masjid saja, berubah drastis menjadi ulama yang proaktif, peduli, mau bekerja sama dan bahkan mengorbankan darah dan nyawa demi eksistensi Islam di dalam kekuasaan dan pemerintahan.
Ulama-ulama senior dari kalangan salafi dan Jamaah Islamiyah yang dulunya menghindarkan diri dari panggung politik dan demokrasi, mereka hadir di tengah para demonstran memberikan suntikan semangat kepada para pemuda. Seperti: Syekh Muhammad Abdul Maqshud, Syekh Muhammad Yusri, Syekh Umar Abdul Aziz Quraisyi dan sekjen Partai Bina dan Tanmiah sayap politiknya JI serta ulama-ulama lainnya. Bahkan sebagian mereka hadir dengan istri dan anak-anak mereka.
Kemenangan ketiga adalah kemenangan dalam fiqh dakwah. Mereka mengajarkan kepada seluruh umat Islam bahwa perjuangan di negeri mayoritas muslim hanya dilakukan secara damai. Walaupun sudah ratusan nyawa melayang, mereka takkan melakukan perlawanan. Tidak akan mengangkat senjata melawan kediktatoran.
Dari panggung utama Rab’ah adawiyah mereka teriakkan dengan lantang: “Walau sampai sejuta orang yang syahid, kami tetap akan bertahan di sini sampai pemilik kebenaran dan legitimasi memperoleh haknya. Kami akan teruskan perlawanan damai”.
Ketika ada kekuatan islam di luar yang memancing mereka untuk melakukan perlawanan bersenjata karena mereka telah betul-betul terzhalimi, mereka menolaknya dengan baik.  Mereka mengatakan bahwa mengangkat senjata hanya untuk orang kafir harbi, seperti di palestina, bosnia, cehnya, Afghanistan dan sejenisnya. Adapun kepada sesama muslim tak akan mengangkat senjata.
Kemenangan keempat adalah terbongkarnya kedok para pemimpin sebagian Negara arab. Ternyata mereka telah bekerjasama dengan militer untuk melakukan kudeta ini, dan berkolaborasi dengan amerika dan Israel untuk suksesnya agenda ini. Mereka kucurkan dana besar untuk membiayai kudeta ini, membayar para preman serta media.
Salah seorang raja arab adalah orang pertama yang mengucapkan selamat atas berhasilnya kudeta ini, kurang dari 24 jam setelah kudeta. Disusul oleh raja arab lainnya yang langsung mengharapkan kerjasama yang baik dengan penguasa kudeta yang baru. Bahkan menlu negara arab ini aktif di amerika mengkampanyekan dukungan dana dan sikap untuk penguasa militer di mesir. Ini memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam dalam bersikap dan memberikan loyalitas.
Kemenangan kelima adalah lahirnya generasi baru di Mesir. Setelah penembakan-penembakan yang dilakukan militer terhadap demonstran damai, muncullah generasi baru dari para pemuda yang tidak takut mati dan tidak takut ancaman. Malah mereka dengan lantang mengharapkan mati syahid, menuliskan surat wasiat untuk keluarganya, dan berdiri dengan berani sambil memegang mushaf menghadapi tentara dan preman yang memegang senjata api dan menembaknya. Kematian tidak lagi menjadi suatu yang menakutkan dan mengerikan bagi mereka bila untuk menegakkan kebenaran.
Diluar kemenangan besar di atas, sebenarnya ditembak ketika shalat shubuh, saat qiyam ramadhan, menjelang waktu sahur dipertiga malam terakhir, shalat qiyam ramadhan setiap malam dengan jutaan jamaah diiringi dengan qunut-qunut yang khusyuk, ceramah-ceramah keislaman dari para ulama, diskusi-diskusi ilmiah dan kenegaraan yang digelar dipanggung-panggung utama mereka selama ramadhan ini, merupakan kemenangan-kemengan lain yang tidak ternilai harganya.
Dalam suasana penuh tekanan ini mereka menjadi semakin dekat dengan Allah, semakin utuh tawakkal kepadaNya. Semoga kemenangan demi kemenangan akan terus hadir menghampiri mereka… dan kita umat Islam. []

Jumat, 26 Juli 2013

Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimun: Perbuatan As-Sisi Lebih Jahat daripada Menghancurkan Ka’bah


    Dr Bad'i
  • dakwatuna.com – Mesir.  Dr. Muhammad Badi’ menyampaikan sebuah risalah kepada rakyat Mesir dan setiap orang yang menginginkan kemerdekaan di dunia. Di antara petikan risalah itu adalah sebagai berikut:
“Kita semua sudah melihat bagaimana kudeta militer berdarah yang telah mengkhianati dan menepiskan semua norma, aturan, dan perjanjian.
Kita semua melihat bagaimana kenyataan diputar-balikkan dengan kebohongan. Para pendusta dibebaskan berkoar-koar; sedangkan suara kejujuran dibungkam sehingga tidak bisa membeberkan kebenaran.
Kita semua menyaksikan bagaimana para demonstran damai dibunuhi. Tidak membedakan laki-laki, perempuan, maupun anak kecil. Kemudian datanglah para tukang sihir pendusta mengatakan bahwa demonstran itu adalah kelompok teroris.
Kita semua melihat bagaimana dengan mudahnya 5 hasil demokrasi dihancurkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pejuang demokrasi. Lalu datanglah seorang pengkhianat memaksakan kejahatan ini dengan tangan besinya.”
Beliau juga menekankan bahwa kebanyakan rakyat sudah tersadar, terutama rakyat Mesir yang tidak sudi kemerdekaannya diinjak-injak oleh rejim asing. Rakyat tersebut pasti akan melindungi dan mempertahankan kemerdekaannya dengan cara yang damai. Rakyatlah yang selalu akan menang. Rakyat akan memberikan pelajaran yang tak terlupakan kepada orang-orang yang bertanggung jawab dalam petaka ini.
Selanjutnya beliau menyatakan, “Aku bersumpah demi Allah. Sumpah yang tidak pernah aku ingkari. Bahwa apa yang dilakukan As-Sisi di Mesir jauh lebih jahat daripada seandainya dia menenteng kapak lalu menghancurkan Ka’bah Musyarrafah hingga runtuh berkeping-keping. Oleh karena itu, wahai orang-orang yang mengaku sedang melindungi Ka’bah, apakah kalian akan mendukung perbuatan As-Sisi? Siapkanlah jawabannya saat kalian ditanya oleh Dzat yang melihat segala sesuatu. Sesungguhnya masa itu lebih dekat daripada sandal jepit kita. Kalau tidak pagi hari, maka petang hari.” (msa/sbb/dkw)


Selasa, 05 Maret 2013

SULAIMAN AR-RAJHI, Konglomerat Forbes Kelas Kakap yang Bikin Muadzin Malu


Jika kita bercita-cita jadi konglomerat maka bisa menjadikan Sulaiman Ar-Rajhi ini sebagai model. Beberapa hal penting yang kami ketahui tentang beliau adalah:
1.Majalah Forbes menyebutkan kakayaannya 5,9 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia, tetapi beliau tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan.
2.Beliau memulai usaha dari Nol, kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA (Kerajaan Sausi Arabia) dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia yang ATM-nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik KSA.
3.Sangat-sangat dermawan, memiliki Yayasan Amal “raksasa” yang menyalurkan donasinya ke berbagai Negara –sebelum dilarang pasca 11 septmber 2002- sulit menghitung waqaf beliau dan jumlah masjid yang telah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.
4.Tidak meletakkan kekayaan di hatinya, Bahkan di masa tuanya kini beliau telah membagi sekitar 6,7 trilyun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga diibaratkan hanya memilih “pakaian yang melekat di badan” dan asset bisnis yang dikelola para professional yang hasilnya untuk amal social dakwah Islam. Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal.
5.Dari tetangga dan orang yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu termasuk orang-orang yang datang paling awal ke masjid untuk sholat 5 waktu berjamaah, sehingga jika muadzin masjid telat sedikit maka sang konglomeratlah yang adzan. Bandingkan dengan konglomerat lainnya !!
6.Diantara masjid yang dibangunnya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah, masjid ini terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Bisa menampung 18 ribu jamaah sholat, terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, Auditorium untuk seminar dan ceramah agama, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku (bukan judul ya..), tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam, menyediakan air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dsb. Dan saat sholat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk sholat jum’at orang asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa ; termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja… bahasa Indonesia.
Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua.
 
 

Muslim Sri Langkah Akankah Bernasib Seperti Muslim Rohingya?



Islamedia - Kaum muslimin Sri Lanka adalah minoritas. Populasi mereka 30% dari keseluruhan jumlah penduduk yang mayoritas beragama Buda. Meskipun selama ini kerukunan antara umat beragama di sana cukup kondusif, namun belakangan ini mulai muncul dan santer seruan yang memojokkan kaum muslimin.

Sebuah gerakan Buda yang dicirikan beraliran ekstrim di Sri Lanka bernama Budu Balasena baru-baru ini mengadakan pertemuan tahunan mereka yang dihadiri ribuan anggotanya dan dihadiri oleh para Bikhsu Buda dan lainnya.

Di antara hasil keputusan yang mereka publikasikan adalah menuntut pemerintah Sri Lanka untuk mengambil sejumlah kebijakan yang disinyalir sebagai upaya menyudutkan kaum muslimin di sana. Di antara tuntutan yang mereka ajukan adalah;

- Menghentikan program labelisasi halal yang dikelola oleh Persatuan Ulama Sri Lanka terhadap makanan yang beredar di pasaran.
- Menuntut diusirnya para dai dari Luar Negeri.
- Menuntut penghentian pembangunan masjid dengan bantuan dana dari negara-negara Islam.
- Menuntut penghentian pengiriman TKW khususnya ke negara-negara Timur Tengah.
- Menuntut agar Organisasi Ulama Sri Lanka dibubarkan.

Terang saja, tuntutan kelompok ekstrim tersebut ditolak mentah-mentah kaum muslimin.
 Organisasi Ulama Sri Lanka sudah membuat pernyataan resmi yang menolak seluruh tuntutan itu.

Sebelum itu, beberapa tindakan anarkis yang menimpa kaum muslimin di Sri Lanka kerap terjadi. Sebuah masjid bernama Jami Muhyiddin, di kota Horombora di Provinsi Jali, diserang orang tak dikenal, sementara pihak keamanan tidak mengambil tindakan pengamanan yang semestinya.

Kaum muslimin sudah menuntut pihak terkait agar pelaku anarkis tersebut segera disidik dan mengungkapnya secara transparan kepada publik.

Sebenarnya, kaum Budha dan pemerintah Sri Lanka selama ini cukup toleran dan memberikan ruang gerak yang cukup bagi minoritas muslim di sana, akan tetapi perkembangan terakhir tampaknya ada pihak-pihak yang disinyalir berasal dari luar ingin membangkitkan kebencian kaum Budha terhadap kaum muslimin di sana. Sejauh ini kaum muslimin disana berusaha menahan diri dan tidak terpancing melakukan kekerasan untuk menghadapi provokasi kelompok ekstrim tersebut, seraya mereka berupaya mengedepankan dialog dan pendekatan politik kepada pemerintah yang berkuasa.

Kamis, 21 Februari 2013

Bahas Masalah Umat, Fraksi PKS dan Ormas



Silaturahim pimpinan Ormas Islam dan dengar pendapat RUU keumatan di ruang pleno Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2013). (ist)
Silaturahim pimpinan Ormas Islam dan dengar pendapat RUU keumatan di ruang pleno Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2013). (ist)
dakwatuna.com – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI dan pimpinan sejumlah Ormas Islam sepakat untuk membuat sebuah forum bulanan guna membahas masalah-masalah keumatan. Forum ini akan mengawal produk-produk perundangan yang terkait langsung dengan kepentingan umat.
Kesepakatan dicapai di akhir acara silaturahim pimpinan Ormas Islam dan dengar pendapat RUU keumatan di ruang pleno Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/2/2013). Pimpinan sejumlah ormas Islam hadir memenuhi undangan Fraksi PKS, di antaranya MUI, LPPPOM MUI, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI), Wanita Syarikat Islam, Wanita Islam, Muslimat NU, Hizbut Tahrir Indonesia, Muslimah HTI, PII, KBPII, Pemuda PUI, Wanita PUI dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
“Dengan forum bulanan ini kita bisa sama-sama membahas problem umat dan mencari jalan keluarnya. Termasuk segala hal yang perlu kita perjuangkan melalui parlemen,” tutur Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid.
Sebelumnya, dalam forum silaturahim dan dengar pendapat ini, para pimpinan Ormas Islam menyampaikan sejumlah persoalan yang menjadi perhatian umat. Di antaranya soal pelaksanaan haji yang masih banyak kelemahan di sana-sini, masalah jaminan produk halal hingga isu kesetaraan gender dan perlindungan keluarga.
Sementara itu, terkait RUU Jaminan Produk Halal (JPH) yang sedang dibahas di DPR, Hidayat menyampaikan harapannya agar RUU ini segera bisa disahkan menjadi UU.
“Saya mengharapkan RUU ini dapat segera selesai pada masa sidang ini. Pembahasannya bisa dilakukan lebih efektif dan cepat tanpa harus mengurangi kualitas RUU JPH itu,” tegas Hidayat yang juga anggota Komisi VIII ini.
Hidayat mengungkapkan, setidaknya ada tiga hal yang krusial dalam peta pandangan masing-masing fraksi terkait RUU JPH ini. Ketiga hal tersebut adalah masalah kelembagaan, peranan MUI, dan sifat pengaturannya. Selanjutnya tiga hal inilah yang nantinya akan mengerucut menjadi materi lobi dalam rapat-rapat lobi.
“Mudah-mudahan dalam forum lobi ini ada win-win solution. Artinya, yang terkait dengan kelembagaan berdasarkan pendapat pemerintah, namun untuk peran MUI dan sifat pengaturan diharapkan sesuai dengan pandangan DPR. Ini Agar pertemuan kesepahaman itu dapat mempertimbangkan kemaslahatan rakyat,” paparnya.


Selasa, 12 Februari 2013

20 Orang Perusuh di Istana Presiden Mesir Ditangkap

Photo © REUTERS / Asmaa Waguih
Polisi anti huru-hara Mesir bersiaga di sekeliling istana presiden menyusul bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan yang menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.
Petugas medis mengatakan seorang pemuda 23 tahun tewas karena luka tembak di Kairo Jumat malam lalu setelah polisi menembakkan birdshot pada demonstran, yang berusaha menggulingkan presiden.
Seorang pejabat medis senior mengatakan 53 orang juga terluka, sementara Kementerian Dalam Negeri mengatakan 15 orang yang terluka akibat birdshot., sementara Polisi juga mengatakan mereka menangkap 20 orang.
Bentrokan meletus di luar istana presiden pada hari Jumat setelah demonstran menyerang tempat lainnya dengan batu dan bom molotov.
Pasukan keamanan memblokir sebagian besar jalan dengan dinding beton demi mencegah pengunjuk rasa mendekati kantor pemerintahan.
Sebelumnya, presiden mengatakan pasukan keamanan akan berurusan dengan “ketegasan maksimal” atas protes kekerasan dan bahwa pihaknya akan menminta kelompok oposisi yang ditemukan telah menghasut bentrokan untuk “bertanggung jawab secara politis”
Presiden Mohamed Morsi mengatakan demonstran telah mencoba untuk memecah gerbang Istana Kepresidenan dan skala dinding dan menuntut agar kelompok-kelompok oposisi mencela kekerasan dan menyerukan para pengikutnya untuk mundur.
Pada hari Jumat, ada juga demonstrasi di beberapa kota-kota besar lain di Mesir, dengan pengunjuk rasa yang menuduh Morsi memonopoli kekuasaan dan mengkhianati cita-cita revolusi 2011 yang menggulingkan mantan diktator Hosni Mubarak.
Para pengunjuk rasa di Port Said marah bahwa orang-orang dari kota mereka dinyatakan bersalah membunuh 74 orang, yang tewas dalam kerusuhan yang pecah di kota mereka setelah Al-Masry Al-Ahly yang berbasis di Port Said mengalahkan 3-1 Kairo dalam pertandingan sepak bola.
Pada tanggal 27 Januari, seorang hakim memvonis mati 21 orang lokal karena peran mereka dalam kerusuhan 1 Februari 2012, di mana 1.000 orang juga terluka.
Para pejabat mengatakan lebih dari 50 orang telah terluka di seluruh negeri, terutama di Kairo. dpc pks pariaman selatan

82% Rakyat Mesir Tolak Oposisi, Dukung Pemerintahan Mursi


pksmesir.org
Kantor berita BBC melakukan jejak pendapat selama dua hari tentang kubu oposisi Mesir yang menamakan Front Penyelamatan Nasional. Jajak pendapat difokuskan tentang pemimpin, anggota, serta perwakilan mereka terhadap tuntutan rakyat Mesir. Demikian dikutip dari Hidayatullah.
Hasilnya adalah, 82% dari responden rakyat Mesir menolak kubu oposisi.
BBC melontarkan sejumlah pandangan melalui polling di beberapa provinsi Mesir yang hasilnya bahwa Front Penyelamatan Nasional merupakan fakta kehancuran Mesir di depan Istana Itihadiyah, dan bukan sama sekali menyelamatkan negara.
Suara lainnya menilai bahwa tindakan Front Penyelamatan Nasional yang digerakkan oleh Amru Musa, Muhammad El Baradei dan Hamdan Shobahi ini hanya akan menyebabkan dipotongnya bantuan-bantuan untuk Mesir dan semakin memburuknya situasi ekonomi.
Selain itu, aksi protes kubu oposisi yang dilakukan di depan istana kepresidenan Mesir tersebut justru menghancurkan simbol negara.
Bahkan, seperti yang dilansir Islammemo (04/02/2013), beberapa responden malah menghina kubu oposisi tersebut dengan mengatakan, “Front itu tidak lain hanyalah kelompok oportunistik yang menunggangi revolusi kita, dan mereka berbicara atas nama rakyat.”