MEDAN - "Lima... Lima... Lima... Lima..," kata Tengku Erry Nuradi saat mengetes mic di depannya yang ngadat.
Tingkah laku Tengku Erry yang mengundang tawa audiens ini merupakan
salah satu adegan menarik di balik siaran langsung Debat Kandidat yang
disiarkan Metro TV dari Grand Ballroom, Hotel Grand Angkasa, Medan,
Minggu (3/3) malam.
Debat Kandidat yang merupakan penutup rangkaian kampanye Pemilukada
Sumatera Utara, ini merupakan hasil kerja bareng Metro TV dengan KPU
Sumatera Utara.
"Untuk mendekatkan para calon dengan para warga Sumatera Utara," kata Irham Buana Nasution.
Berbeda dengan debat kandidat sebelumnya, debat yang dipandu Prabu
Revolusi dan Aviliani Malik kali ini kental diwarnai adu yel-yel para
pendukung 5 kandidat. Kreatifitas para suporter menyanyikan mars khas
tiap pasangan, membuat suasana Grand Ballroom lebih mirip. atmosfer
Stadion Teladan saat PSMS menjamu lawan-lawannya.
Dibanding empat kandidat lain, Gatot-Tengku Erry terlihat paling rileks.
Performance mereka semakin meyakinkan karena dukungan 50-an suporter
yang tampil atraktif namun tertib.
Adu yel-yel mulai terjadi sejak Debat Kandidat dimulai hingga berakhir.
Menghangatnya adu yel-yel ini membuat panitia beberapa kali menghimbau
agar hadiri tertib agar visi misi para kandidat bisa disimak seluruh
penonton televisi dengan baik. Tak hanya adu yel-yel, para suporter juga
ikut menghangatkan para kandidat saat sesi saling bertanya (cross
fire).
Meski suasana hangat mewarnai Debat Kandidat sesi terakhir ini, namun
secara keseluruhan kegiatan KPU berlangsung aman dan lancar hingga usai.
Gatot yang diserang sanggahan Fadly Nursal, Cawagub nomor urut 3,
memilih mendatangi Fadly sambil memeluknya. Tindakan Gatot yang diluar
kebiasaan kandidat lain yang selalu menjawab serangan dengan serangan
ini menjadi warna tersendiri dalam acara uji publik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar