Selasa, 26 November 2013

Pemilik KTA PKS Terima Santunan Kematian dan Layanan Ambulance Gratis


Medan - Di tengah suasana duka cita atas meninggalnya suami tercinta almarhum Bahrum Situmorang, Istri almarhum dan keluarga menerima kunjungan takziah keluarga besar PKS DPC Medan Johor yang dipimpin oleh Ust. Pamonoran Siregar sebagai Ketua DPC, Minggu (24/11).

Rombongan PKS hadir ke rumah duka selain untuk bertakziah sekaligus memberikan santunan Kematian dengan dana tali kasih senilai Rp. 500,000,-, Santunan ini diberikan oleh PKS dikarena almarhum Bahrum Situmorang adalah pemegang Kartu Tanda Anggota PKS di tingkat DPRa Titi Kuning, ungkap Bp. Irhamsyah yang hadir sebagai Ketua DPRa Titi Kuning.

Pihak keluarga diwakili adik almarhum, dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian PKS pada almarhum dan keluarga, pihak keluarga merasa sangat terbantu sekali dengan layanan PKS selama ini semisal adanya ambuance gratis dan santunan kematian.

Disampaikan oleh pihak keluarga, Alhamdulillah semua anggota keluarga disini dan warga sekitar sudah mempunyai KTA PKS, Insya Allah warga disini akan mendukung PKS walau telah kehilangan satu suara (almarhum), Insya Allah suara dikampung ini akan terus bertambah.

Program KTA PKS berfungsi sebagai hak santunan kematian dan layanan ambulance, adalah komitmen yang serius karena telah dinyatakan tertulis di lembar KTA, program ini sudah berjalan setahun di Kota Medan yang di persiapkan dengan matang,  hal ini dibuktikan dengan kesiapan 4 (empat) Armada Ambulance DPD PKS yang siap call 24 Jam dan anggaran santunan bagi yang meninggal dunia.

Disadari bahwa dukungan warga ke PKS tidak hanya untuk waktu 5 tahun sekali, bahkan hampir setiap tahun kita selalu membutuhkan masyarakat untuk mendukung partai, mulai dari Pilkada Kota/Kab, Pilkada Propinsi, Pileg, Pilpres belum lagi Pilkada/Pilpres 2 putaran, karena PKS adalah partai kader dan modern yang lebih mengandalkan kader dan jaringannya daripada banyaknya uang dan fiqur calon.

Maka pendekatan ke masyarakat saat ini tidak bisa melalui event sementara semisal : baksos, pasar murah, pengobatan gratis dll., tetapi diperlukan pendekatan yang dapat mengikat hati secara berkesinambungan dan konsisten dalam waktu yang relative lama dan didasari oleh keikhlasan ukhuwah ke masyarakat, yang akan lebih menghemat biaya, tepat sasaran dan mudah untuk mengevaluasinya. (tri yanto)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar