Istighfar,
kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat,
sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita. Istighfar memiliki dua
makna.
Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan
astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta
dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita. Semakin sering
kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari
kesalahan, dari aib-aib.
...
Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.
Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka
istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah mengampuni
dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.
Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim,
berarti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar
Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita
nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.
Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Karena itu
tidak heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam
kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan
perbaikan,semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan
di akhirat.
Karena itu Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa
yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah,
maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,dan
Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."
Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT
berfirman, "Beristighfarlah kepada Tuhanmu -sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai".
(QS. Nuh:10-12)
Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya
Allah turunkan musim hujan yang berat. Allah mudahkan kita mendapatkan
rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi
yang sholeh, generasi robbani. Kemudian Allah makmurkan negeri kita,
Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.
Jadi, istighfar bukan
hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah Rasulullah SAW,
beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau
beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali. Padahal dia ma'sum,
dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya
kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa.
Astagfirullahal
'adzim, ampunilah dosa kami ya Allah .. tutupi aib kami .... betapa
selama ini kami mudah tergelincir dalam dosa namun tak bersegera
memohon ampun kepada-Mu ... aamiin ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar