Kamis, 10 Januari 2013
by Rika Reviza*
Subhanallah, hari ini 28 Desember 2012, beberapa hari menuju
tahun baru Masehi 2013 akhirnya aku akan kembali memulai sebuah
aktivitas pekanan yang dulu biasa aku lakukan setiap minggu sewaktu
menjadi mahasiswa bahkan setelah aku lulus menjadi seorang guru di
sekolah alam Bandung aku masih rajin melakukan aktivitas pekananku,
aktivitas melingkar dengan seorang yang biasa disebut murabbi atau
pendidik dan teman-teman akhwat lain yang insya Allah shalehah.
Aktivitas itu adalah Liqo atau pengajian pekanan yang
dimulai dengan Shalawat Rasulullah SAW, Basmallah, tilawah, materi,
hadist arbain, murajaah, evaluasi amanah, sharing ilmu, diskusi dll.
Sesuatu yang sangat seru dan menyenangkan dan semakin bertambah-tambah
menyenangkan ketika aktivitas itu dilakukan di sebuah negeri dengan
jumlah muslim minoritas.
Panjang sekali kisahnya sampai akhirnya aku bisa bertemu dengan murabhi
dan kelompok liqo baruku ini. Awalnya aku akan digabung dengan kelompok
liqo sesama mahasiswa tapi kaena satu dan lain hal akhirnya membuat mba
Mita koordinator liqo mahasiswa indonesia di London memutuskan
menggabung liqoku dengan umahat. Heheh gpp kali yah sekalian
belajar ilmu rumah tangga klo aq liqo bareng umahat. Akhirnya aku
menghubungi murabhi baruku dan diputuskan liqo untuk hari esok mabit di
Gravesand di rumah mba cici. Rumahnya lumayan deket dari rent houseku
yang terletak di daerah Chatham-Gravesend hanya naik bus sekitar 20
menit, tapi karena aku belum pernah ke rumah mba cici sebelumnya jadi
seperti biasa aku harus google maps dulu.. hmm Interesting...
Besok paginya aku berangkat dari rumah sekitar jam 10 am. Berjalan kaki sekitar 15 menit dari rent houseku ke compass centre (halte bus yang terletak di depan kampusku di university of Greenwich), cukup jauh sebenernya dari rumahku tapi gpp anggep aja exercises.
Setelah sampai compass centre aku menunggu sekitar 10 menit akhirnya
bus datang 141, bus berwarna hijau muda ini akan membawaku ke Chatham
waterfront (bus station), kalau ingin mendapatkan student prices saat
naik bus kita harus menunjukan student ID, nanti kita akan mendapatkan
discount dari harga normal 1.30 poundsterling menjadi 0.90 pence (kurang
dari satu poundsterling). Ada banyak hal sebenernya yang bikin aku
jatuh cinta dengan Inggris disini: student itu sangat dihargai, misalnya
seperti oyster for student kalau kita punya kartu ini kita bisa
keliling London naik Tube (underground train), overground, trains, bus,
etc., kita akan mendapatkan discount 30%. Lumayan kan secara mahasiswa
sukanya yang murmer (murah meriah)..hehe...
Balik lagi ke serunya perjalananku untuk liqo sampai di Chatham
waterfront aku menunggu bus 136 yang akan membawaku ke garvesend. Sambil
menunggu bus aku mulai merapatkan jaket dan mengenakan glovesku, maklum
kalau lagi winter ditambah gerimis, menunggu bus walau hanya 5 menit
serasa lama sekali, angin dingin yang sesekali berhembus membuatku little bit freezing..hehe
Finally busnya datang, disini kalau mau naik bus harus bayar dulu
ke supirnya setelah itu akan diberi ticket baru kemudian kita bisa
duduk. Hmm ternyata one journey ke Gravesend cukup mahal sekitar 4.5 pound tapi gpp yang penting bisa liqo lagi.
Di sepanjang jalan aku melihat pemandangan yang masih hijau tanah luas terhampar di kanan kiri, tata kota yang teratur, perjalanan yang tanpa macet walaupun di tengah kota membuatku merasa nyaman sepanjang perjalanan. 20 menit kemudian sampailah aku di Gravesend, dengan berbekal direction yang kudapat dari Google maps membuat perjalananku untuk menemukan rumah mba cici terasa cukup mudah. Disini postal code menjadi sesuatu yang amat penting untuk menemukan alamat. Hanya dengan mengetahui postal code kita akan mengetahui dengan tepat dimana letak suatu rumah. heheh unik yah...
Di sepanjang jalan aku melihat pemandangan yang masih hijau tanah luas terhampar di kanan kiri, tata kota yang teratur, perjalanan yang tanpa macet walaupun di tengah kota membuatku merasa nyaman sepanjang perjalanan. 20 menit kemudian sampailah aku di Gravesend, dengan berbekal direction yang kudapat dari Google maps membuat perjalananku untuk menemukan rumah mba cici terasa cukup mudah. Disini postal code menjadi sesuatu yang amat penting untuk menemukan alamat. Hanya dengan mengetahui postal code kita akan mengetahui dengan tepat dimana letak suatu rumah. heheh unik yah...
17 Medhurst Garden, Gravesend. DA12 4HG, alamat rumahnya mba Cici.
Sampai di rumah mba Cici aku berkenalan dengan umahat lain ada mba Nina
yang jauh-jauh dateng dari london (london- Garvesend sekitar 1 1/2 jam)
padahal beliau mempunyai anak bayi yang baru berumur satu bulan,
sebenarnya beliau memiliki 4 orang anak, tapi sekarang yang dibawa anak
ke 3 dan baby saja. Selain itu ada mba lili seorang assistance teacher
at primary school, beliau sudah memiliki 2 orang anak yang umurnya sudah
16 tahun, kebayangkan jauh banget beda umur beliau denganku, teman
liqo yang lain adalah mba Didi beliau agak telat datangnya karena
harus membawa anaknya ke dentist, aku kagum sama mba Didi beliau itu
lulusan spesialisObgin kedokteran UI, beliau sangat cerdas dan kritis,
baik pula. Subhanallah sekali bisa bertemu beliau. Berikutnya ada dita
umurnya sebaya denganku 24 tahun lulusan FKM UI, September 2012 kemarin
beliau baru saja menyelesaikan masternya sekarang beliau sedang
mengandung 8 bulan sebentar lagi beliau akan melahirkan, dan yang bikin
aku amazed, insya Allah setelah beliau melahirkan, Dita akan kembali lagi ke inggris untuk ambil PhD di Oxford. Subhanallah
yah padahal umurnya sebaya denganku tapi yang membuatku malu banyak hal
yang sudah terlebih dahaulu Dita capai dibanding denganku.
Ini foto anak-anak para umahat yang liqo denganku |
Akhwat lainnya yaitu mba fitrah beliau sudah memiliki dua orang anak
yang semuanya dibawa kesini karena beliau sedang mengejar master
pendidikan. Subhanallah beliau padahal anaknya sudah besar 13 dan
10 tahun tapi beliau masih tetep semangat untuk menuntut ilmu. Yang
terakhir yaitu mba Cici sang pemilik rumah, suaminya berasa dari
Al-jazair daerah di benua Africa, saat ini beliau sedang diberi ujian
luar biasa oleh Allah SAW, 5 tahun lalu beliau terkena breast cancer
(kanker payudara) setelah dioperasi ternyata saat ini dokter memvonis
beliau terkena kanker limpa dan sudah menyebar ke pankreas dan tulang
belakang. Subhanallah tegar banget mba Cici itu. Mba cici harus
bolak-balik menjalani kemoterapi untuk treatment. Luar biasanya beliau
tetap tegar padahal beliau memiliki 3 orang anak yang masih kecil-kecil,
Abdullah, Maryam dan Khadijah. Allhamdulillah disini pengobatan gratis.
Bayangkan sekali kemoterapi membutuhkan biaya kalau dihitung dalam
jumlah rupiah sekitar 30 juta sedangkan mba Cici membutuhkan minimal 6 x
kemoterapi, hmm sekitar 180 juta untuk kemoterapi belum termasuk
dokter dan obatnya. Aku kagum sekali dengan Inggris bisa memberikan
pengobatan gratis untuk seluruh warganya bahkan Internationl student
sepertiku juga mendapat kesempatan pengobatan gratis asal memiliki NHS
(National health services). Kebayangkan betapa banyak biaya yang
dibutuhkan kalau beliau di Indonesia, sampai sering terdengar anekdot di
Indonesia orang miskin gak boleh sakit.
Aku merasakan hal yang sangat berbeda di liqo ini dibanding dengan
liqoku saat di Indonesia. Ukhuwahnya lebih terasa, pelukan dan ucapan
perpisahan antara muslim yang satu dengan yang lain terasa begitu
erat... Aku sangat bersyukur bia bertemu saudara-saudaraku sesama muslim
yang sangat luar biasa. Thanks Allah, Allhamdulillah indahnya ukhuwah di Inggris...
Best regards,
Rika reviza rachmawati
*semua nama yang ada dicerita ini sudah dirubah antuk menjaga ke amniyahan..
sumber: http://rikareviza.blogspot.co.uk/2013/01/my-first-liqo-in-england-subhanallah.html (pks pariaman selatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar