REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Menteri Perang Israel, Ehud Barak, pada Ahad mengakui bahwa pesawat-pes...
Ehud Barak Mengaku Serang Pusat Riset Suriah
REPUBLIKA.CO.ID,
MUENCHEN -- Menteri Perang Israel, Ehud Barak, pada Ahad mengakui bahwa
pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan terhadap pusat
penelitian ilmiah di Jamraya, luar kota Damaskus.
Barak mengacu
kepada serangan Israel yang diluncurkan di Suriah pekan lalu, dan
mengatakan kepada para wartawan di Jerman bahwa insiden tersebut
merupakan bukti bahwa ketika itu "kami mengatakan sesuatu, kita
sungguh-sungguh".
"Saya selalu menjelaskan terus terang bahwa kami
mengatakan, dan itulah bukti ketika kami mengatakan sesuatu yang kami
maksudkan, bahwa kami tidak berharap pihaknya harus diizinkan untuk
membawa sistem senjata canggih ke Lebanon," kata Barak seperti dikutip
oleh AP.
Pernyataan itu merupakan petunjuk yang jelas bahwa agresi
tersebut terjadi sebagai pelaksanaan ancaman-ancaman Israel yang
diucapkan akhir-akhir ini dengan dalih menargetkan "pengiriman senjata".
Satu
paradoks yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengakuan agresi Israel
tersebut dilakukan pada Konferensi Keamanan Munich tanpa membuat gema
apapun bagi 'pendukung stabilitas dan keamanan' Barat, yang bahkan tidak
mengutuk agresi itu, meskipun menjadi tindakan agresif langsung
terang-terangan yang mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan
merupakan pelanggaran berat Piagam PBB dan hukum internasional.
Serangan
udara Israel itu menurut seorang pejabat AS menghantam peluru kendali
darat-ke-udara dan sebuah kompleks militer terdekat di pinggiran
Damaskus, karena Israel takut senjata tersebut akan dikirimkan kepada
Hizbullah.
Laporan-laporan sebelumnya mengisyaratkan
pesawat-pesawat tempur Israel mungkin telah menargetkan dua lokasi
terpisah dalam serangan Rabu di Suriah: satu situs militer di luar ibu
kota dan konvoi senjata di dekat perbatasan Lebanon.
Tetapi
pejabat AS tersebut mengatakan serangan itu terbatas pada satu lokasi.
"Itu terjadi di pinggiran kota Damaskus," kata pejabat, yang berbicara
dengan syarat tak disebut jatidirinya kepada AFP.
"Ada serangan
rudal darat-ke-udara pada kendaraan" yang ditargetkan oleh pesawat
Israel, katanya, dan menambahkan bahwa senjata itu diyakini adalah rudal
SA-17 anti-pesawat buatan Rusia.
Pesawat juga membom satu
kompleks militer yang berdekatan dengan bangunan-bangunan yang diduga
gudang bahan kimia, kata pejabat itu. Israel menduga senjata-senjata itu
akan dikirimkan ke kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, katanya.
Rezim
Suriah telah menuduh Israel meluncurkan serangan fajar pada Rabu
terhadap pusat penelitian militer di Jamraya, dekat Damaskus, dan
mengancam akan melakukan pembalasan. Namun pemerintah Israel tetap
bersikap bungkam mengenai serangan itu.
Israel telah berulang kali
menyatakan kecemasan bahwa persediaan senjata bahan kimia Suriah bisa
jatuh ke tangan kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, yang adalah sekutu
rezim Damaskus, atau organisasi garis keras lainnya. pks pariaman selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar